Rencana karantina warga Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan, China, di Natuna disiapkan seoptimal mungkin oleh pemerintah daerah di Kepulauan Riau. Penentangan sejumlah warga di Natuna diharapkan dapat diselesaikan.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Rencana karantina warga Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan, China, di Natuna, Kepulauan Riau disiapkan seoptimal mungkin oleh pemerintah daerah di Kepulauan Riau. Penentangan yang dilontarkan sejumlah warga di Natuna diharapkan dapat diselesaikan dengan baik.
Menurut rencana, pesawat yang digunakan untuk evakuasi warga Indonesia di Wuhan akan transit di Batam sebelum menuju tempat karantina di Natuna. Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Sabtu (1/2/2020), mengatakan, pemerintah daerah bersiap membantu proses pemulangan WNI dari Wuhan. Hal itu dilaksanakan berdasarkan arahan langsung pemerintah pusat.
”Ini bukan masalah siap atau tidak. Ini perintah dari pusat yang harus kami laksanakan,” kata Rudi.
Persiapan itu dilakukan di tengah penentangan yang masih dilontarkan sekelompok warga di Natuna sejak Jumat (31/1/2020). Mereka merasa tidak dilibatkan dalam pemilihan tempat tersebut.
Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti mengaku heran terhadap keputusan pemerintah memilih Natuna sebagai lokasi karantina. Menurut dia, banyak daerah lain yang memiliki fasilitas kesehatan lebih memadai dibandingkan Natuna.
”Sekarang warga bergerak untuk menolak rencana (karantina) ini. Pemerintah juga menolak,” kata Ngesti kepada sejumlah wartawan.
Ketua DPRD Natuna Andes Putra Tanjung menambahkan, pemerintah pusat sama sekali tidak menyosialisasikan rencana karantina WNI dari Wuhan. Ia khawatir gelombang penolakan akan membesar jika pemerintah pusat tidak segera turun menemui warga Natuna.
”Sore ini, rencananya, Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan menemui warga di Gedung DPRD Natuna,” ujar Andes saat dihubungi.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Achmad Farchanny menyatakan, proses transit di Batam diperkirakan tidak akan makan waktu lebih dari satu jam. Penumpang akan berpindah pesawat tanpa memasuki ruang tunggu.
”Pemeriksaan suhu tubuh dan kondisi penumpang secara keseluruhan akan dilakukan di dalam pesawat. Selanjutnya, semua (karantina) akan dilakukan di Natuna,” ujar Achmad.
Sesampainya di Batam, WNI yang diangkut menggunakan maskapai Batik Air dari Wuhan itu selanjutnya akan diterbangkan ke Natuna dengan dua pesawat Boeing dan satu pesawat Hercules.
Menurut dia, semua WNI yang dievakuasi dari Wuhan diketahui berada dalam kondisi sehat. Namun, jika ditemukan ada penumpang yang sakit, mereka akan dirujuk ke dua rumah sakit rujukan yang telah disiapkan di Batam.
Sementara itu, Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara Hang Nadim Mayor Wardoyo mengatakan, sesampainya di Batam, WNI yang diangkut menggunakan maskapai Batik Air dari Wuhan itu selanjutnya akan diterbangkan ke Natuna dengan dua pesawat Boeing dan satu pesawat Hercules.
”Kami masih menunggu perintah selanjutnya dari komando atas. Namun, skenario awal, penumpang yang sudah siap langsung diberangkatkan,” kata Wardoyo.
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana menyebutkan, semua WNI dari Wuhan menurut rencana akan dikarantina di Rumah Sakit TNI Terintegrasi Tingkat III Lanud Raden Sadjad. Saat ini, sejumlah petugas kesehatan telah bersiap di Natuna.