Bali Kucurkan Rp 10 Miliar untuk Pemberdayaan Keluarga
Tahun ini, Pemprov Bali menaikkan anggaran untuk program kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Anggaran tahun ini tercatat Rp 10 miliar, meningkat dari anggaran tahun lalu yang sebesar Rp 6,4 miliar.
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Tahun ini, Pemerintah Provinsi Bali menaikkan anggaran untuk program kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Anggaran tahun ini tercatat Rp 10 miliar, meningkat dari anggaran tahun lalu yang sebesar Rp 6,4 miliar.
Guna penguatan pelaksanaan 10 program pokok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), naiknya anggaran ini dialokasikan menjadi belanja langsung senilai Rp 5,5 miliar dan belanja tidak langsung sebesar Rp 4,5 miliar. Bantuan tidak langsung ini diberikan kepada PKK sembilan kabupaten/kota masing-masing Rp 500 juta.
Jika tidak, PKK bisa dipandang sebelah mata dan tidak penting.
Gubernur Bali Wayan Koster, pada acara pemberian Sosialisasi Bantuan Keuangan Khusus Gerakan PKK, di rumah dinas Gubernur Bali, Kota Denpasar, Minggu (2/2/2020), mengatakan, peran aktif pengurus PKK seluruh kabupaten/kota serta provinsi penting dalam membangun Bali yang berbasis budaya. Ia pun berharap para pengurus PKK di seluruh Bali dapat memotivasi anggota dan membuat kegiatan yang memberdayakan keluarga.
”Sosialisasi ini penting untuk menyamakan persepsi mengenai gerakan PKK ini dengan pendampingan yang baik. Jika tidak, PKK bisa dipandang sebelah mata dan tidak penting. Padahal, perannya cukup besar karena menyentuh anggota keluarga. Provinsi mendukung penuh program PKK Bali,” tutur Koster.
Soal struktur organisasi, lanjut Koster, PKK dibentuk dengan payung hukum yang kuat dan berjenjang mulai dari pusat, provinsi, hingga banjar-banjar di Bali. Ia mengingatkan agar program yang disusun tidak bisa suka-suka. Program yang dijalankan diharapkan memperkuat ideologi bangsa serta menjalankan 10 program pokok PKK.
Sepuluh program pokok PKK tersebut di antaranya adalah penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, serta pengembangan kehidupan berkoperasi. Koster pun berpesan agar 10 program tersebut dapat disesuaikan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak agar PKK semangat berkarya. Menurut dia, sejumlah program, seperti Hatinya (halaman asri teratur indah dan nyaman) di desa-desa, harus dimaksimalkan.
Ia juga mengimbau agar semuapenggerak PKK mendukung pengurangan sampah plastik serta berupaya mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna.
Anggota PKK setiap banjar (setara rukun warga/RW) melaksanakan rapat setiap bulannya dengan mengenakan pakaian adat madya serta berbahasa Bali. Selama rapat tersebut, berbagai program serta penyuluhan mengenai kesehatan, kebersihan, gotong royong, dan pemberdayaan ekonomi dibahas bersama.
Ketua PKK Banjar Kancil, Kabupaten Badung, Sutaryani berupaya mengajak diskusi para anggota terkait program yang bisa diterapkan bersama. Soal bank sampah, banjar tersebut sudah menerapkannya. Posyandu juga aktif berkegiatan setiap bulan.
Beberapa prestasi nasional diraih PKK Bali pada 2019. Prestasi itu di antaranya dalam rangka Hari Keluarga Nasional Tingkat Nasional yang dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Selatan memperoleh juara Pakarti Madya III Lomba PHBS dan juara Pakarti Madya III Lomba Posyandu.