PADANG, KOMPAS Sebelas nelayan di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, yang hilang saat melaut lima hari lalu belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus menyisir kawasan perairan Teluk Pulai yang diperkirakan sebagai lokasi hilangnya nelayan dari dua kapal yang berbeda itu.
Kepala Kantor SAR Padang Asnedi, Minggu (2/2/2020), menuturkan, pada pencarian hari kelima, 22 personel dikerahkan. Tim berasal dari Kantor SAR Padang, Kantor SAR Bengkulu, BPBD Pesisir Selatan, TNI, Polri, nelayan, dan masyarakat. ”Hingga operasi pencarian dihentikan sore ini, hasilnya masih nihil,” kata Asnedi.
Menurut Asnedi, hari Minggu tim SAR gabungan mengecek temuan nelayan. Sabtu (1/2), nelayan menemukan tali tambang, yang biasa digunakan nelayan kapal bagan, sepanjang sekitar 45 meter di perairan Teluk Pulai, Kecamatan Lunang Silaut. Di sekitar penemuan tali, nelayan melihat benda mirip kapal bagan di kedalaman 17 meter. Setelah tim menyelam, benda tersebut dipastikan kapal bagan Restu Ibu, salah satu kapal yang hilang.
Selain menyelami lokasi tenggelamnya kapal bagan Restu Ibu, kata Asnedi, tim SAR gabungan menyisir perairan dari Linggo Sari Baganti ke arah selatan. Kantor SAR Mentawai turut membantu dengan menyisir perairan di selatan Kepulauan Mentawai dan Kantor SAR Bengkulu ke arah utara. Tim SAR gabungan juga menyisir dari udara dan daratan.
Asnedi menjelaskan, 11 nelayan yang hilang itu berasal dari dua kapal berbeda asal Kecamatan Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan. Kedua kapal itu hilang, kemungkinan besar tenggelam, Rabu (29/1) dini hari akibat cuaca buruk. Sepuluh nelayan yang hilang, kata Asnedi, merupakan seluruh awak kapal bagan Mitra Utama. Sementara satu nelayan lain adalah salah satu dari 14 awak kapal bagan Restu Ibu. Adapun 13 awak kapal bagan Restu Ibu yang dilaporkan hilang, ditemukan dan diselamatkan pada hari Rabu oleh kapal nelayan lain.
Menurut Asnedi, tim SAR gabungan mengerahkan, antara lain, helikopter BNPB, Kapal Negara (KN) 213 Bengkulu, KRI Kurau (Satrol Padang), KN Tenggiri, kapal karet (rigid inflatable boat/Rib) 02 Bengkulu, Rib 02 Padang, dan perahu nelayan. Pada saat cuaca buruk Rabu (29/1) dini hari, setidaknya ada enam laporan kejadian kapal tenggelam ataupun hilang, yakni satu kejadian di Air Bangis, Pasaman; empat kejadian di Pesisir Selatan; dan satu kejadian di Bungus Teluk Kabung, Padang.
Sejumlah nelayan dilaporkan hilang. Sebagian ditemukan selamat, dua nelayan meninggal, dan 11 orang hilang. Secara terpisah, Camat Linggo Sari Baganti Ahmad Hidayat mengatakan, 13 nelayan kapal bagan Restu Ibu yang diselamatkan, kini dalam kondisi baik. ”Satu nelayan jaring yang terlempar saat cuaca buruk sudah membaik dan kembali ke rumah. Ia sempat dirawat di puskesmas karena terombang-ambing di laut cukup lama,” kata Ahmad.
Kemarin, Bupati Pesisir Hendra Joni, mengunjungi Posko Basarnas di Linggo Sari Baganti. Bupati menyerahkan bantuan uang, beras, dan makanan siap saji untuk operasional posko. ”Bupati berharap nelayan yang hilang bisa segera ditemukan,” kata Kepala Bagian Humas Pesisir Selatan Rinaldi.
(JOL)