11 Warga Magelang Terlibat sebagai Anggota Sunda Empire
Sebanyak 11 warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terungkap menjadi anggota Sunda Empire. Delapan orang di antaranya merupakan warga Kecamatan Windusari, dan tiga orang lagi dari tiga kecamatan lain.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sebanyak 11 warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terungkap menjadi anggota Sunda Empire. Delapan orang di antaranya merupakan warga Kecamatan Windusari dan tiga orang lainnya berasal dari Kecamatan Mertoyudan, Kecamatan Salaman, dan Kecamatan Sawangan.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Magelang Ajun Komisaris Besar Pungky Bhuana Santoso mengatakan, sebagian besar dari mereka merupakan warga lanjut usia yang sudah berusia 50-60 tahun, dan sudah pensiun dari pekerjaan tetapnya.
”Bergabung dengan Sunda Empire, mereka berharap bisa mendapatkan uang dan penghasilan besar di hari tua mereka,” ujarnya, Senin (3/2/2020).
Para anggota tersebut sebelumnya tidak menaruh curiga karena mereka mendapatkan penjelasan bahwa Sunda Empire adalah organisasi yang memiliki program-program kemanusiaan. Mereka pun makin tertarik karena dari aktivitas yang dijalankan tersebut tiap-tiap anggota bisa mendapatkan penghasilan dalam jumlah besar.
Bergabung dengan Sunda Empire, mereka berharap bisa mendapatkan uang dan penghasilan besar di hari tua mereka.
Sebagian di antara mereka ada yang sudah bergabung sejak 2015 dan ada pula yang baru bergabung pada 2017.
”Seorang di antaranya bahkan ada yang menduduki posisi tertentu dan mendapatkan pangkat brigjen (brigadir jenderal),” ujar Pungky.
Kepastian menyangkut keanggotaan mereka sebagai anggota Sunda Empire didapatkan dari hasil penelusuran polisi dan kartu tanda anggota yang dimiliki.
Sebanyak 11 orang tersebut mengaku, awal keterlibatan mereka dalam Sunda Empire ialah karena diajak oleh rekan atau kenalannya. Salah seorang di antaranya mengaku diajak oleh Toto Santoso, yang kemudian dikenal sebagai raja dari Keraton Agung Sejagat di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Mengadakan pertemuan
Berdasarkan keterangan mereka, Pungky mengatakan, para anggota Sunda Empire tersebut beberapa kali mengadakan pertemuan di sejumlah tempat di Kabupaten Magelang. Beberapa orang di antaranya juga mengaku pernah mengikuti pertemuan Sunda Empire di Bandung.
Dari 11 orang tersebut, menurut Pungky, hanya satu orang, Siswo Waluyo, yang mengaku telah menyerahkan uang sebesar Rp 500.000. Menurut Siswo yang merupakan warga Desa Salaman, Kecamatan Salaman, ini, uang tersebut merupakan pembayaran untuk seragam dan kartu tanda anggota Sunda Empire.
Sebanyak 11 orang tersebut mengaku mendapatkan penjelasan bahwa dana untuk kegiatan kemanusiaan, termasuk untuk gaji mereka, nantinya akan dicairkan dari Bank Swiss. Namun, karena belum cair, maka untuk berbagai kegiatan termasuk kegiatan pertemuan di Bandung setiap anggota membiayai akomodasinya sendiri.
Pungky mengatakan, para anggota tersebut mendapatkan penjelasan bahwa Sunda Empire ialah sebuah organisasi yang memiliki jaringan internasional. Sunda Empire memiliki lima wilayah kerja, yaitu Eropa; Mean Land atau Timur Tengah; Atlantik, merupakan nama khusus untuk wilayah Bandung; dan Nusantara yang meliputi wilayah Jawa Barat dan Asia Tenggara.
Satu wilayah lain, yakni Archipelago, membawahi 10 wilayah sekaligus, yaitu Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Setelah mendengar banyaknya pemberitaan terkait Sunda Empire, menurut dia, barulah akhirnya 11 orang tersebut menyadari bahwa yang diikuti merupakan bentuk jaringan penipuan. Oleh karena itu, akhirnya mereka pun saat ini memutuskan untuk keluar, dan enggan untuk kembali terlibat dalam organisasi tersebut.
Camat Windusari Subiyanto mengakui bahwa sejumlah warganya memang disinyalir terlibat dalam Sunda Empire. Namun, dia berharap pengalaman dari para anggota ini bisa menjadi pelajaran penting bagi warga lainnya agar mampu berpikir rasional dan tidak meniru dengan mengikuti organisasi serupa.
”Jangan mudah tergiur dengan iming-iming uang. Cukuplah dipahami bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar hanyalah dengan bekerja keras, itu saja,” ujarnya.