Pemerintah Sediakan Kebutuhan Korban Selama 14 Hari
Pemerintah akan melayani kebutuhan pokok warga korban kebakaran di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, selama 14 hari ke depan.
Oleh
videlis jemali
·2 menit baca
TOLITOLI, KOMPAS — Kebakaran menghanguskan 385 rumah di Kelurahan Sidoarjo, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Satu orang tewas dalam kejadian tersebut. Pemerintah akan melayani kebutuhan pokok warga selama 14 hari ke depan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tolitoli Nur Alam mengatakan, merujuk pada prosedur, pemerintah akan menyediakan kebutuhan korban kebakaran selama 14 hari. ”Itu masa tanggap darurat yang diatur protap (prosedur tetap). Hal itu otomatis, tak perlu diterbitkan putusan khusus penetapannya,” kata Nur saat dihubungi dari Palu, Senin (3/2/2020).
BPBD berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk melayani kebutuhan para korban.
Pemenuhan kebutuhan dasar tersebut menyangkut makanan, tenda, dapur umum, dan bantuan lain. Nur mengatakan, BPBD berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk melayani kebutuhan para korban, termasuk Dinas Sosial dan Kepolisian Resor Tolitoli.
Sebagian korban kebakaran mengungsi di rumah-rumah keluarga mereka di kota Tolitoli. Pemulihan psikososial untuk anak-anak juga mulai dilakukan anggota polres dan kelompok sukarelawan.
Kebakaran melanda kompleks permukiman padat penduduk di Kelurahan Sidoarjo, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Minggu (2/2) malam. Sebanyak 385 rumah hangus terbakar. Akibatnya, 400 keluarga yang terdiri atas 2.000 jiwa kehilangan tempat tinggal dan mengungsi.
Seorang warga meninggal akibat kebakaran tersebut. Luas permukiman yang terbakar itu sekitar 2 hektar. Kobaran api cukup cepat merambat karena sebagian besar rumah di lokasi tersebut terbuat dari kayu. Api baru dapat dipadamkan pada Senin pukul 03.00 oleh tim pemadam dari sejumlah instansi dan warga setempat.
Permukiman tersebut merupakan salah satu permukiman padat di Tolitoli. Sebagian besar rumah dibangun di titik pasang air laut. Rumah-rumah berkonstruksi seluruhnya dari kayu.
Penghuni atau pemilik rumah bekerja sebagai buruh dan pedagang di bagian bongkar-muat kontainer di Pelabuhan Dede, Tolitoli, yang berlokasi tak jauh dari permukiman. Rumah-rumah tersebut terletak di pinggir jalan menuju Kabupaten Buol.
Karmila (23), salah seorang korban, menyebutkan, keluarganya tak sempat menyelamatkan barang-barang penting dari dalam rumah, termasuk pakaian. Rumahnya dekat dengan rumah yang diduga menjadi sumber api.
Karmila bersama keluarganya saat ini mengungsi di rumah keluarga yang tak terdampak kebakaran. Dia pun berharap pemerintah memperhatikan kebutuhan korban kebakaran, baik yang mengungsi di tenda maupun di rumah-rumah keluarga.
Kepala Polres Tolitoli Ajun Komisaris Besar Hendro Purwoko menyampaikan, sumber api belum diketahui. Tim penyidik belum bisa mengolah tempat kejadian perkara karena bara api masih ada di dalam tumpukan material rumah. Tim penyidik baru sebatas mendengarkan kesaksian sejumlah korban yang diduga mengetahui ihwal kebakaran itu.
Kepala Bagian Operasi Polres Tolitoli Komisaris Margiyanta menambahkan, tim penyidik sudah memasang garis polisi di lokasi kebakaran. Penyelidikan akan melibatkan tim laboratorium forensik untuk mengungkap sumber api.