RSUD dr Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat, merawat seorang warga Pontianak di ruang isolasi dengan kriteria pasien dalam pengawasan. Pasien mempunyai riwayat melakukan perjalanan ke luar negeri.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat, sedang merawat seorang warga Pontianak di ruang isolasi dengan kriteria pasien dalam pengawasan. Pasien dirawat sejak Minggu (2/2/2020). Pasien mempunyai riwayat melakukan perjalanan ke luar negeri.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson, Senin (3/2/2020), mengatakan, pasien ini mempunyai gejala demam, batuk pilek, sakit tenggorokan, dan pneumonia ringan. Pasien mempunyai riwayat pernah melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia, dalam 14 hari terakhir.
”Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar telah mengambil sampel di tenggorokan pasien untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan di Jakarta. Dalam waktu dekat (24 jam) hasil laboratorium akan kami dapatkan apakah positif atau negatif virus korona,” ujarnya.
Dalam waktu dekat (24 jam) hasil laboratorium akan kami dapatkan apakah positif atau negatif virus korona.
Sekarang ini, pasien dalam keadaan stabil dan cenderung mengalami proses penyembuhan. ”Mudah-mudahan pasien segera sembuh dan seluruh masyarakat Kalbar diharapkan tidak terpancing berita media sosial yang tidak bertanggung jawab yang cenderung membuat masyarakat menjadi resah,” ujarnya.
Upaya antisipasi sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Kalbar sejak lama. Upaya antisipasi dilakukan mulai dari menyiapkan ruangan penanganan yang terisolasi, peralatan kesehatan, hingga sosialisasi hidup bersih kepada masyarakat.
Antisipasi dilakukan dengan menyiapkan sejumlah rumah sakit rujukan di sejumlah daerah, yakni RSUD dr Soedarso Pontianak dan RSUD Abdul Aziz Singkawang, serta RSUD Ade Mohammad Djoen Sintang.
Rumah sakit rujukan lainnya di Sintang dan Singkawang juga sudah siap. Dinas Provinsi Kalbar juga mengirim alat proteksi diri bagi petugas kesehatan di rumah sakit-rumah sakit rujukan tersebut.
Upaya pencegahan lainnya ialah, di pintu-pintu masuk ke Kalbar sudah disiapkan thermal scan di pelabuhan dan bandara serta petugas kesehatan. Pemeriksaan juga dilakukan di pintu lintas batas Indonesia dengan Malaysia.
Gubernur Kalbar Sutarmidji melarang turis dari China masuk ke Kalbar dalam berbagai agenda pariwisata. Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar warga Kalbar tidak terpapar virus korona.
Wisatawan dari China daratan tidak boleh masuk ke Kalbar untuk semua agenda pariwisata. Tidak hanya warga negara China, tetapi juga siapa saja yang datang dari wilayah China.
Selain itu, orang-orang yang baru saja datang dari negara yang sudah terpapar virus korona juga tidak diperbolehkan masuk ke Kalbar. Terkait hal itu, kapten kapal-kapal dari China harus memastikan kondisi anak buah kapalnya sehat dan baru diperbolehkan masuk ke pelabuhan.
”Tenaga kerja asing, khususnya dari China yang bekerja di Kalbar, untuk sementara waktu tidak diperbolehkan kembali ke negaranya. Boleh mereka kembali ke negaranya, tetapi tidak diperkenankan kembali lagi ke Kalbar,” kata Sutarmidji.
Ia juga mengingatkan, semua instansi harus melakukan prosedur itu dengan baik. Sutarmidji mengaku sudah mengomunikasikan hal itu kepada pihak bandara dan imigrasi. Pelarangan ini berlaku sampai dipastikan penyebaran virus korona mereda.
Baca juga : Galau Sulut di Tengah Badai Virus Korona