Kondisi Membaik, Spesimen Seorang Pasien di Kendari Tetap Diteliti
Kondisi pasien yang sebelumnya diisolasi karena dicurigai terjangkit virus korona di Kendari, Sulawesi Tenggara, semakin membaik. Namun, pemeriksaan mendalam dengan uji laboratorium sejumlah spesimen tetap dilakukan.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Kondisi pasien yang sebelumnya diisolasi karena dicurigai terjangkit virus korona di Kendari, Sulawesi Tenggara, semakin baik. Meski demikian, pemeriksaan mendalam dengan uji laboratorium tetap dilakukan. Hasil pemeriksaan akan keluar empat hari ke depan
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Sultra Andi Hasnah mengatakan, setelah dirawat dua hari terakhir, kondisi pasien semakin baik. Suhu tubuh pasien yang awalnya tinggi juga mulai normal.
Setelah dirawat dua hari terakhir, kondisi pasien semakin baik. Suhu tubuh pasien yang awalnya tinggi juga mulai normal.
”Kondisi pasien sehat, tetapi kami tetap waspada. Kondisi pasien terus dipantau dan akan dilakukan uji laboratorium untuk memastikan kondisinya,” kata Hasnah, di Kendari, Selasa (4/2/2020).
Menurut Hasnah, pengambilan sampel dahak, juga dari nasofaring dan orofaring, akan dilakukan hari ini. Setelah itu, sampel akan dikirim ke Balitbang Kementerian Kesehatan di Jakarta untuk diteliti. Hasil laboratorium akan keluar sekitar empat hari.
”Hingga hari ini, tidak ada pasien positif terjangkit virus korona di Sulawesi Tenggara. Kami berharap masyarakat tenang, tidak panik, tetapi terus menjaga kesehatan,” ucapnya.
Sebelumnya, MW (21), seorang warga Kendari dirujuk ke RS Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Minggu siang. Pasien mengalami demam tinggi, gangguan pernapasan, dan flu berat. Ia diketahui kembali setelah berlibur di Korea Selatan. Ia berlibur bersama delapan rekannya selama empat hari dan tiba di Kendari pada Rabu pekan lalu.
Pasien kemudian diisolasi di ruang khusus yang telah disiapkan RS Bahteramas. Suhu tubuh MW ketika tiba mencapai 39,7 derajat celsius.
Direktur RS Bahteramas Sjarif Subijakto membenarkan, pihaknya menerapkan penanganan khusus terhadap seorang pasien yang demam tinggi dan flu berat. Protokol isolasi sesuai aturan kementerian telah dilakukan untuk menghindari semua hal, sebagai bagian dari pencegahan virus korona.
”Kami curigai dari dua kriteria yang ada, ya karena ada gejala dan baru pulang dari bepergian. Kami melakukan penanganan khusus dan pasien telah diisolasi. Pasien laki-laki ini diketahui baru beberapa hari lalu berkunjung ke Korsel bersama beberapa orang lainnya,” kata Sjarif.
Pasien saat ini masih dirawat di gedung isolasi rumah sakit. Perawat dan tenaga medis terlihat memakai masker dan peralatan lengkap.
Pasien saat ini masih dirawat di gedung isolasi rumah sakit. Perawat dan tenaga medis terlihat memakai masker dan peralatan lengkap. Seorang perawat mengatakan, suhu tubuh pasien turun dan berada di kisaran 36 derajat celsius.
Epidemi korona terus bergejolak di sejumlah negara. Korban terjangkit virus ini terus bertambah, dengan korban jiwa lebih dari 400 orang. Pemerintah Indonesia telah memulangkan 238 mahasiswa dari China, dan saat ini telah dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau.