Penerbangan Langsung Denpasar-China Dihentikan Sementara
Sebanyak 164 jadwal penerbangan langsung dari dan ke China dalam satu pekan lewat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, tidak dioperasikan sementara mulai Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 Wita.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Sebanyak 164 jadwal penerbangan langsung dari dan ke China dalam satu pekan lewat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, tidak dioperasikan sementara mulai Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 Wita. Keputusan ini mengikuti kebijakan pemerintah untuk menutup sementara penerbangan langsung dari dan ke daratan China.
Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Arie Ahsanurrohim menerangkan, mulai Selasa (4/2/2020) pukul 23.59 Wita atau Rabu pukul 00.00 Wita, penerbangan langsung dari Denpasar ke sejumlah kota di China dan sebaliknya, dari China ke Denpasar, dihentikan sementara. Terdapat 164 jadwal penerbangan langsung rute Denpasar-China-Denpasar setiap minggu yang bakal tidak dioperasikan untuk sementara waktu mulai Rabu.
”Di luar itu, terdapat 55 jadwal penerbangan rute Denpasar-Hong Kong-Denpasar dan 28 jadwal penerbangan Denpasar-Taiwan-Denpasar setiap minggu yang tetap dibuka dan masih beroperasi,” kata Arie di Badung, Selasa.
Arie menambahkan, hal tersebut sesuai dengan keputusan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk menutup sementara penerbangan langsung dari dan ke daratan China mulai Rabu.
Di luar itu, terdapat 55 jadwal penerbangan rute Denpasar-Hong Kong-Denpasar dan 28 jadwal penerbangan Denpasar-Taiwan-Denpasar setiap minggu yang tetap dibuka dan masih beroperasi.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan pernyataan resmi mengenai situasi Bali yang masih bebas dari penyakit infeksi virus korona tipe baru. Bali dinyatakan tetap aman dikunjungi dan siap menerima wisatawan dari mancanegara. Upaya pencegahan, misalnya dengan pengoperasian alat pengukur suhu tubuh di bandara, bertujuan untuk meniadakan kekhawatiran wisatawan.
Adapun bagi wisatawan China yang berencana tinggal di Bali hingga melewati Rabu, 5 Februari, Pemprov Bali mengimbau wisatawan berkoordinasi dengan agen perjalanannya ataupun pihak maskapai penerbangan.
Bali termasuk daerah tujuan wisata yang menerima banyak kunjungan wisatawan asal China. Dalam kurun setahun, yakni selama 2019, Bali menerima 1.186.057 kunjungan wisatawan China. Laporan Badan Pusat Statistik Provinsi Bali per Februari 2020 menunjukkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali selama 2019 mencapai 6.275.210 kunjungan.
Wajib APD
Lebih lanjut Arie mengatakan, seluruh pegawai Angkasa Pura sudah diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa penutup hidung dan mulut jenis masker N95 serta sarung tangan selama bertugas di kawasan bandara. Pegawai Angkasa Pura juga diwajibkan membawa cairan pembersih tangan (hand sanitizer) pribadi.
Langkah itu dilakukan sebagai upaya mitigasi kepada pegawai Angkasa Pura, termasuk di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, untuk mencegah penyebaran penyakit infeksi virus korona. ”Pegawai Angkasa Pura yang bertugas juga diwajibkan menggunakan kacamata pelindung,” kata Arie.
Pemakaian APD diterapkan sesuai implementasi keputusan rapat Komite Nasional Fasilitasi Udara di kantor Kementerian Perhubungan di Jakarta, Rabu, 29 Januari.
Arie menambahkan, Angkasa Pura I menyediakan 3.000 masker, 2.000 pasang sarung tangan, dan 200 kacamata pelindung bagi pegawai Angkasa Pura I di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. ”Jumlah APD yang kami sediakan disesuaikan dengan kebutuhan jumlah personel,” ucapnya.