Papua dan Papua Barat Ditambah 17 Alat Pendeteksi Gempa
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika membangun 17 fasilitas sensor gempa bumi atau seismograf di Papua dan Papua Barat. Ini jadi bagian mitigasi agar informasi bencana di kedua provinsi tersampaikan lebih dini.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
SENTANI, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika membangun 17 fasilitas sensor gempa bumi atau disebut seismograf di Papua dan Papua Barat. Alat ini menjadi bagian mitigasi agar informasi bencana di kedua provinsi rawan gempa tersebut tersampaikan lebih cepat.
Sekretaris Utama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwi Budi Sutrisno di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (7/2/2020), mengatakan, pengadaan 17 alat pendeteksi gempa bumi di Papua dan Papua Barat telah dianggarkan sejak pertengahan 2019. Sebanyak 11 alat akan ditempatkan di Provinsi Papua dan 6 alat di Provinsi Papua Barat.
”Wilayah Papua termasuk daerah rawan gempa. Salah satunya adalah Patahan Mamberamo. Gempa baru terjadi pada Kamis kemarin dengan kekuatan Magnitudo 5,1,” kata Dwi.
Pemberitahuan informasi terkait gempa dan kedalamannya dapat disampaikan dalam waktu lebih cepat, yakni dari 5 menit menjadi 2 menit.
Ia menuturkan, pembangunan 17 alat pendeteksi gempa sangat penting agar pemberitahuan informasi terkait gempa dan kedalamannya dapat disampaikan dalam waktu lebih cepat, yakni dari 5 menit menjadi 2 menit.
”Tambahan 17 alat ini untuk meningkatkan kecepatan informasi kepada masyarakat pasca-terjadinya gempa. Total sebanyak 500 alat pendeteksi gempa telah terpasang di seluruh Indonesia,” kata Dwi.
Ia menambahkan, sebenarnya gempa bumi bukanlah fenomena alam yang mematikan bagi masyarakat asalkan masyarakat dapat menyiapkan rumah hunian tahan gempa.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili memaparkan, total terdapat 16 patahan gempa bumi di wilayah Papua. Sebanyak 11 alat pendeteksi gempa untuk wilayah Papua itu akan disebar di Tolikara, Mappi, Kabupaten Jayapura, dan Merauke.
Sementara 6 alat pendeteksi gempa di Papua Barat akan disebar di Pegunungan Arfak, Manokwari, dan sejumlah kabupaten di sekitarnya. ”Selama ini sudah terdapat 26 alat pendeteksi gempa bumi di Papua dan Papua Barat. Dengan tambahan 17 alat, BMKG dapat lebih optimal menyampaikan peringatan tentang gempa di daerah Papua yang luas sekali,” ujarnya.
Dengan alat ini, masyarakat dapat menghindari dampak pascagempa, seperti gelombang tsunami.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangan Bencana Provinsi Papua
Welliam Manderi mengatakan, pihaknya sangat bersyukur dengan upaya pemerintah pusat yang menambah alat pendeteksi gempa di Papua.
”Pemprov Papua mengapresiasi bantuan dari BMKG. Dengan alat ini, masyarakat dapat menghindari dampak pascagempa, seperti gelombang tsunami,” kata Welliam.