Penghormatan kepada Soekarno dalam Sejarah Militer
Presiden pertama dan proklamator kemerdekaan RI, Soekarno, adalah tokoh yang berperan penting dalam sejarah militer Indonesia. Untuk itu, sosoknya diabadikan dalam patung yang ditempatkan di Akademi Militer, Magelang.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
Presiden pertama sekaligus proklamator kemerdekaan RI, Soekarno, adalah tokoh yang berperan penting dalam sejarah militer Indonesia. Soekarno adalah figur yang terlibat dalam sejarah berdirinya Akademi Militer Nasional (AMN)—yang sekarang bernama Akademi Militer—dan dalam sejarah berdirinya TNI.
Para tokoh nasional, yaitu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, menceritakan hal itu di Akademi Militer (Akmil), Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2020).
Soekarno adalah pencetus berdirinya AMN atau Akmil. Dia juga menjadi figur yang meletakkan batu pertama bangunan gedung Akmil pada November 1957.
Untuk menghormati peran itu, TNI membangun sebuah patung Soekarno di Akmil. ”Kami selalu berupaya memberikan penghargaan yang proporsional bagi siapa pun yang berafiliasi dengan sejarah TNI, dan Soekarno adalah salah satunya,” ujar Andika. Patung itu diresmikan penempatannya di ruang Main Hall Akmil, kemarin.
Patung Soekarno tersebut adalah patung setengah badan, berbahan perunggu bercampur kuningan, dengan tambahan polesan perunggu. Patung ini dibuat oleh Nuhadi, seniman asal Yogyakarta, dengan mengacu pada foto Soekarno saat berusia 50 tahun lebih. Berukuran tinggi sekitar 1,2 meter, patung tersebut memiliki berat sekitar 70 kilogram.
Tidak sekadar mengenang dan menghormati jasa Soekarno, penempatan patung Soekarno di Akmil diharapkan juga dapat memberikan pemahaman tentang sejarah serta menularkan semangat Soekarno saat pendirian AMN waktu itu.
”Situasi bangsa saat itu sangat sulit. Namun, dengan kegigihan dan keinginan kuatnya, Soekarno berhasil mendirikan sekolah militer berlevel akademi. Semangat dan keinginan kuat itulah yang kami harapkan bisa ditiru oleh taruna-taruna Akmil saat ini,” ujar Andika.
Megawati Soekarnoputri, putri Soekarno, mengatakan, keluarga besar Soekarno sebenarnya sudah sejak lama menginginkan ada patung Soekarno di kompleks Akmil. Keberadaan patung ini, menurut dia, sekaligus juga dapat menjadi simbol bahwa siapa pun, termasuk taruna-taruna Akmil, tidak boleh lupa akan sejarah.
Taruna-taruna Akmil, tidak boleh lupa akan sejarah.
Sekalipun memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Megawati mengatakan, nama baik Soekarno sempat tercoreng ketika ada keputusan MPR yang menyatakan bahwa Soekarno terkait dengan sebuah partai komunis. Tidak hanya berdampak pada rekam jejak Soekarno, hal ini pun berpengaruh, membuat semua keluarga besar ikut menanggung stigma buruk. Untung saja, tak beberapa lama kemudian, stigma negatif itu pun terhapus karena Soekarno ditetapkan sebagai salah satu pahlawan nasional.
Pada masa sekarang, Megawati merasa semakin lega karena masyarakat semakin menunjukkan respons positif, memberikan penghargaan, penghormatan bagi mendiang ayahnya. ”Sekarang ini, patung Soekarno ada di mana-mana, termasuk di daerah terpencil sekali pun,” ujarnya.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga mengatakan, Soekarno berperan penting dalam sejarah TNI. Dia pernah menjadi inspektur upacara pada hari ulang tahun (HUT) pertama TNI di Cilegon, Banten. Ketika itu, Soekarno sebagai panglima tertinggi TNI memberikan aba-aba upacara dengan menunggang kuda. Mengingat hal itu, Kementerian Pertahanan berencana segera membuat patung Soekarno.
”Sesuai dengan catatan sejarah pada peringatan HUT TNI waktu itu, maka patung yang akan kami buat adalah penggambaran figur Soekarno saat menunggang kuda,” ujarnya. Namun, Prabowo tidak menerangkan di mana patung itu akan ditempatkan nantinya.