Sekitar 620 rumah terendam di Desa Wanakaya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, akibat tanggul Sungai Sirenggot jebol, Sabtu (8/2/2020). Aktivitas warga pun terhambat.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Sekitar 620 rumah terendam di Desa Wanakaya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, akibat tanggul Sungai Sirenggot jebol, Sabtu (8/2/2020). Aktivitas warga pun terhambat.
Banjir mulai memasuki permukiman desa pada Sabtu pukul 08.00. Hingga siang ini, ketinggian air berkisar 50 sentimeter hingga 1,5 meter. Air tidak hanya merendam rumah, tetapi juga bagian belakang Balai Desa Wanakaya. Padahal, sebagian besar rumah warga sudah ditinggikan hingga 30 sentimeter.
”Saya terpaksa berhenti kerja dan pulang karena air sudah naik ke rumah,” ujar Gunadi (57), warga Blok Wanakaya. Buruh bangunan ini pun kehilangan pendapatan sekitar Rp 120.000 per hari.
Tiga anggota keluarganya, termasuk seorang perempuan yang sedang hamil sembilan bulan, juga terpaksa mengungsi ke Gunung Jati. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Palang Merah Indonesia Cirebon, dan pemerintah desa turut membantu evakuasi warga dengan perahu karet.
Menurut Gunadi, pada 2018, banjir juga menerjang desa tersebut. Air bahkan masuk ke permukiman hingga lebih dari 50 cm. ”Dulu, banjir setiap lima tahun sekali. Sekarang, dua tahun sekali,” ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra mengatakan, banjir disebabkan tanggul Sungai Sirenggot yang merupakan bagian Sungai Condong di Blok Rangdukurung jebol sepanjang 6 meter. Sungai Condong merupakan daerah hilir Sungai Cipager, Cisoka, dan Pekik. Selanjutnya, air mengalir ke laut.
Sekitar 620 rumah yang dihuni 2.900 warga terdampak banjir.
Akibatnya, sekitar 620 rumah yang dihuni 2.900 warga terdampak banjir. ”Siang ini, kami menutup tanggul jebol dengan beronjong. Kalau tidak, banjirnya bisa sampai besok,” ucap Dadang.
Apalagi, drainase di permukiman warga tidak memadai. Saluran pembuangan hanya selebar 30 sentimeter. Sampah menumpuk dan mengambang di aliran banjir.
Selain Wanakaya, banjir juga merendam 10 kecamatan dan 15 desa dengan ketinggian lebih dari 50 cm. Namun, hingga Sabtu siang, hanya banjir di Wanakaya yang belum surut. Sementara daerah lain tak lagi kebanjiran. ”Diperkirakan lebih dari 1.000 rumah terdampak,” katanya.
Banjir dipicu luapan sungai akibat hujan deras beberapa jam pada Jumat malam. Sungai tersebut antara lain berhulu di Kabupaten Kuningan dan Majalengka, Jawa Barat.
Ahmad Faa Izyin, prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, mengatakan, hujan deras masih berpotensi terjadi di wilayah Cirebon dan sekitarnya hingga Minggu, 9 Februari. Intensitas hujan lebat dapat mencapai 50 sampai 100 milimeter per hari. Padahal, normalnya, intensitas hujan hanya 20 milimeter per hari.