Warga diimbau mewaspadai bencana longsor di Purwakarta, Jawa Barat mengingat curah hujan di kawasan itu tinggi sementara tanah sudah jenuh.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS—Warga diimbau mewaspadai bencana longsor di Purwakarta, Jawa Barat mengingat curah hujan di kawasan itu tinggi sementara tanah sudah jenuh. Dua peritiwa tanah longsor telah terjadi di Kecamatan Bojong, Purwakarta, Sabtu, (8/2/2020) setelah hujan mengguyur kawasan itu sejak Jumat (7/2) siang hingga malam.
Kepala Desa Bojong Timur Dedi Junaedi mengatakan, longsor pertama terjadi pada Jumat, sekitar pukul 22.00. Tanah dari tebing setinggi 20 meter itu runtuh dan menutup badan jalan penghubung dua desa. Kemudian longsor susulan terjadi sekitar pukul 01.00, berlokasi persis di bawah tebing dan menimpa sebuah rumah penginapan kosong
Sebelum longsor. Dedi bersama warga lainnya sempat mengecek ke lokasi sekitar pukul 21.30. Ia meninjau lokasi tersebut karena titik itu sudah ditandai sebagai daerah paling rawan dibandingkan titik lain yang dipetakan. Tak selang lama, suara gemuruh terdengar dan bongkahan tanah merah sudah menutupi jalan.
“Kami tidak langsung gotong royong untuk membersihkan jalan karena khawatir ada longsor susulan. Dugaan itu benar, sekitar pukul 01.00 longsor kedua datang,” ucapnya.
Dedi menilai, longsor tahun ini lebih parah dibandingkan dengan sebelumnya. Intensitas hujan lebih lebat awal tahun ini. Untuk itu ia mengimbau warga tetap berhati-hati, sebab potensi longsor susulan mungkin terjadi selama hujan masih mengguyur.
Potensi longsor susulan mungkin terjadi selama hujan masih mengguyur.
Pihaknya telah mengantisipasi dengan membentuk tim satuan tanggap bencana sejak awal tahun 2019. Tim ini bertugas untuk membantu evakuasi dan gotong royong jika bencana terjadi di desa ini. “Tim ini mempercepat proses evakuasi karena anggotanya ya warga sendiri. Kesadaran warga dan rasa memiliki inilah yang membuat mereka tergerak,” ujar Dedi.
Kecamatan Bojong berada di dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kecamatan ini masuk dalam 15 dari total 17 kecamatan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang rawan bencana longsor. Bojong masuk kategori berpotensi menengah-tinggi untuk terjadi longsor.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, longsoran ini menyebabkan 3 bangunan rusak, yakni 1 penginapan dan 2 rumah.
Pemicu longsor adalah curah hujan yang tinggi, sementara tanah telah jenuh. Apalagi, jika tidak ada tanaman kayu yang mampu menahan tanah. Menurut dia, potensi bencana hidrometeorologi masih ada selama musim hujan.
Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta, sepanjang tahun 2018 terdapat 10 kejadian tanah longsor di Purwakarta. Adapun pada 2019 tercatat 27 kejadian tanah longsor. Dari total itu 4 kejadian di antaranya terjadi di Kecamatan Bojong.