Pencarian Helikopter MI-17 di Pegunungan Bintang Kembali Terkendala Cuaca
Proses pencarian lewat udara helikopter MI-17 milik TNI AD, yang diduga hilang di Kabupaten Pegunungan Bintang, terkendala kabut, Minggu (9/2/2020). Evakuasi lewat jalur darat akan dilakukan setelah helikopter ditemukan.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS-Proses pencarian lewat udara helikopter MI-17 milik TNI AD, yang diduga hilang di Kabupaten Pegunungan Bintang, terkendala cuaca berkabut, Minggu (9/2/2020). Evakuasi lewat jalur darat akan dilakukan setelah tubuh helikopter itu dipastikan keberadaannya.
Beberapa hari terakhir, TNI AD kembali mencari helikopter MI-17 yang jatuh pada 28 Juni 2019. Pencarian dilakukan setelah beredar foto-foto warga yang menyebutkan telah menemukan puing-puing helikopter beberapa hari lalu.
Belakangan, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Sebby Sambom mengklaim pihaknya terlibat insiden itu. Kelompok pimpinan Nason Mimin, disebut bertanggungjawab menembak jatuh helikopter itu.
"Kelompok itu telah menemukan puing-puing helikopter. Mereka sudah mengambil senjata milik para penumpangnya pada 4 Februari 2020," kata Sebby.
Akan tetapi, tak ingin lekas percaya, TNI AD memilih memeriksa kebenaran kabar itu. Tim pencarian kembali diturunkan. Kali ini, fokus pencarian dilakukan di Kampung Mimin, Distrik Oksop, Pegunungan Bintang. Daerah itu berbatasan langsung dengan Papua Nugini dan masuk dalam wilayah teritorial Komando Distrik Militer 1715/Yahukimo.
Komandan Distrik Militer 1715/Yahukimo Letnan Kolonel Eko Budi saat dihubungi dari Jayapura, mengatakan, telah berada di Oksibil untuk melanjutkan pencarian. "Tim berjumlah enam orang dan menggunakan helikopter. Namun, kami terhambat cuaca buruk," kata Eko.
Pencarian, kata Eko, akan kembali dilanjutkan Senin (10/2/2020). Bila helikopter itu ditemukan, pihaknya baru akan menerjunkan tim evakuasi jalur darat. Dia menegaskan, akan bekerja sama dengan tim SAR setempat.
Tim berjumlah enam orang dan menggunakan helikopter. Namun, kami terhambat cuaca buruk. (Eko Budi)
Kepala Kantor Badan SAR Jayapura Zainul Thahar memastikan bakal membantu TNI AD untuk mengevakuasi korban saat informasi lokasi jatuhnya helikopter ditemukan. Dia dan timnya akan berusaha keras memuluskan misi kemanusiaan ini.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XII/Cenderawasih Letkol Dax Sianturi menegaskan, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Herman Asaribab telah memerintahkan satuan TNI terdekat untuk mengumpulkan data terkait keberadaan helikopter itu. Herman juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pengelola Lapangan Udara Silas Papare, Polda Papua, Kantor SAR Jayapura, dan Pemda Pegunungan Bintang.
"Tujuannya, menyiapkan personel dan materil untuk mengevakuasi para korban," tutur Dax.