60 Personel TNI AD Dikerahkan untuk Evakuasi Korban Heli MI-17
TNI AD menerjunkan sekitar 60 personel pasukan ke lokasi jatuhnya helikopter MI-17 di tebing Pegunungan Puncak Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — TNI Angkatan Darat menerjunkan sekitar 60 personel pasukan ke lokasi jatuhnya helikopter MI-17 di tebing Pegunungan Puncak Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Helikopter yang mengangkut 12 prajurit ini jatuh pada 28 Juni 2019.
Hal ini disampaikan Wakil Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Letkol (Inf) Dax Sianturi di Jayapura, Selasa (11/2/2020).
Dax mengatakan, operasi evakuasi korban masih fokus pada pantauan lokasi jatuhnya helikopter MI-17. Lokasi itu berada di daerah dengan medan yang sulit dan di atas ketinggian 11.000 kaki.
”Tim dengan menggunakan helikopter masih memantau lokasi sebelum menerjunkan personel. Setelah itu, upaya evakuasi jenazah 12 prajurit baru dapat terlaksana,” kata Dax.
Dax menuturkan, TNI AD telah menyiapkan tiga helikopter miliknya dan satu helikopter milik Dimonim Air untuk mengevakuasi 12 prajurit yang menjadi penumpang helikopter tersebut.
”Saat ini tiga helikopter dari TNI AD tersebut telah berada di Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura,” kata Dax.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat ditemui Jayapura mengatakan, pihaknya telah menyiapkan personel di Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang, untuk membantu pihak TNI.
Tim dengan menggunakan helikopter masih memantau lokasi sebelum menerjunkan personel. Setelah itu, upaya evakuasi jenazah 12 prajurit baru dapat terlaksana.
”Kami siap membantu pihak TNI untuk mengevakuasi para korban. Kami juga akan menyediakan tim identifikasi atau DVI (Disaster Victim Identification),” kata Ahmad.
Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab, Bupati Pegunungan Bintang Constan Oktemka, dan Danrem 172/PWY Kolonel (Inf) Binsar Sianipar ikut langsung dalam penerbangan pencarian menggunakan Heli AS 350 B2 milik Dimonim Air pada Senin (10/2/2020).
Mereka menemukan lokasi puing-puing helikopter MI-17 di salah satu tebing Pegunungan Puncak Mandala sekitar pukul 09.00 WIT. Badan helikopter dalam kondisi hancur karena menabrak tebing tersebut.
Diketahui heli MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 lepas landas dari Bandara Oksibil pada Jumat (28/6/2019) pukul 11.44. Kemudian helikopter dilaporkan hilang kontak pukul 11.49 pada ketinggian 7.800 kaki.
Seharusnya helikopter yang mengangkut logistik untuk Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia dan Papua Niugini di Pegunungan Bintang itu dijadwalkan tiba di Sentani, Kabupaten Jayapura, pukul 13.11.
Adapun penumpang helikopter terdiri dari tujuh awak helikopter dan lima anggota Batalyon Infanteri 725/Waroagi. Tujuh awak itu meliputi Kapten CPN Aris, Letnan CPN Ahwar, Kapten CPN Bambang, Sersan Kepala Suriatnae, Prajurit Satu Asharulf, Prajurit Kepala Dwi Pur, dan Sersan Dua Dita Ilham. Personel Yonif 725 meliputi Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddine, dan Prada Tegar Hadi Sentana.