Pemerintah Indonesia menegaskan konsistensinya mendukung perjuangan bangsa Palestina mendapat kemerdekaan. Dukungan politik internasional yang kuat diperlukan untuk mewujudkan hal itu.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia menegaskan konsistensinya mendukung perjuangan bangsa Palestina. Dukungan agar bangsa tersebut memperoleh kemerdekaannya juga datang dari organisasi Islam di Indonesia. Dukungan politik internasional yang kuat diperlukan untuk mewujudkan hal itu.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi seusai menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (12/2/2020). Pertemuan kedua belah pihak berlangsung tertutup selama lebih kurang 90 menit.
”Kami bicara panjang lebar soal masalah Palestina. Saya menjelaskan tentang perkembangan Palestina dan konsistensi diplomasi Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina,” kata Retno.
Pada Selasa (11/2, Retno juga mengunjungi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj di Kantor PBNU, Jakarta. Dalam kunjungan itu, Retno juga berkonsultasi tentang isu Palestina.
Retno menyatakan, pihaknya akan terus berupaya memperjuangkan hak bangsa Palestina. Namun, perjuangan itu tidak dapat dilakukan sendirian. Butuh negara-negara lain yang ikut memperjuangkan kemerdekaan itu agar benar-benar bisa terwujud. Secara khusus, dukungan dari persatuan Arab akan sangat dibutuhkan dalam perjuangan ini.
”Yang penting kita harus terus berjuang. Tentunya harus didukung negara lain, termasuk negara-negara Arab di dalam perjuangan ini,” kata Retno.
Haedar mengapresiasi konsistensi Indonesia untuk memperjuangkan bangsa Palestina. Ia mengharapkan negara-negara Arab semakin padu untuk mendukung perjuangan tersebut melalui forum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Perjuangan untuk kemerdekaan Palestina dinilainya penting karena sejalan dengan landasan konstitusi bangsa Indonesia, yakni kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
Haedar menambahkan, Muhammadiyah menegaskan dukungan terhadap setiap langkah memperjuangkan Palestina di kancah internasional. Namun, ia menilai, tidak cukup pemerintah saja yang bergerak. Ada baiknya Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ikut mendukung langkah pemerintah Indonesia lewat kancah parlemen dunia.
”DPR yang mewakili rakyat dan kekuatan politik harus firm. Bahwa artikulasi dan peran politik bebas aktif itu harus diperjuangkan secara proaktif,” kata Haedar.
Haedar mengatakan, persoalan yang dialami Palestina tidak hanya persoalan satu negara saja. Hal itu merupakan perjuangan semua negara yang memikirkan perdamaian dunia. Perjuangan itu pun tidak ada urusannya dengan agama. Namun, bagaimana sebuah bangsa memerlukan haknya untuk merdeka.
”Saya pikir, ini adalah kepentingan seluruh dunia. Saya percaya negara-negara besar juga berkepentingan dengan stabilitas dan solusi terbaik bagi Palestina. Karena, itu akan menyangkut stabilitas dan perdamaian global,” kata Haedar.
Selanjutnya, Haedar menuturkan, perjuangan bagi Palestina semakin lama justru semakin berat. Oleh karena itu, hal yang dibutuhkan adalah perjuangan diplomasi politik internasional yang kuat. Langkah ini ditempuh untuk mewujudkan perdamaian dunia.