12 Jenazah Korban Jatuhnya Heli MI-17 Dievakuasi ke Jayapura
Tim evakuasi berhasil membawa 12 jenazah korban jatuhnya helikopter Penerbad MI-17 dari Oksibil, Pegunungan Bintang, menuju Jayapura, Papua, Sabtu (15/2/2020), ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
SENTANI, KOMPAS — Tim evakuasi berhasil membawa 12 jenazah korban jatuhnya helikopter Penerbad MI-17 dari Oksibil, Pegunungan Bintang, menuju Jayapura, Papua, Sabtu (15/2/2020). Tim medis langsung membawa jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.
Dari pantauan di lapangan, pesawat Cessna 235 yang membawa 12 jenazah berada di Pangkalan TNI Angkatan Udara Silas Papare Jayapura pada pukul 10.30 WIT.
Tampak 10 mobil ambulans yang menanti kedatangan pesawat milik TNI AU. Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab dan Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw secara langsung menerima kedatangan 12 jenazah yang gugur di Pegunungan Puncak Mandala pada 28 Juni 2019.
Kami mengapresiasi kerja keras tim di lapangan, Pemda Pegunungan Bintang dan masyarakat setempat yang terlibat dalam upaya evakuasi para korban.
Pada kesempatan itu, Herman mengatakan, pihaknya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi seluruh pihak yang terlibat dalam proses evakuasi 12 korban sejak puing-puing helikopter ditemukan pada Senin (10/2/2020).
”Kami mengapresiasi kerja keras tim di lapangan, Pemda Pegunungan Bintang dan masyarakat setempat yang terlibat dalam upaya evakuasi para korban,” kata Herman.
Ia mengatakan, tim medis langsung membawa 12 jenazah prajurit ini ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura untuk diidentifikasi. Dikatakan, setelah kegiatan identifikasi tuntas, kami akan membawa 12 jenazah ini ke keluarganya di kampung halaman.
Sementara itu, Paulus menambahkan, pihaknya telah menyiapkan tim Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara untuk mengidentifikasi para korban.
Diketahui heli MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 lepas landas dari Bandara Oksibil pada Jumat (28/6/2019) pukul 11.44 WIT. Kemudian helikopter dilaporkan hilang kontak pukul 11.49 WIT di ketinggian 7.800 kaki.
Pengamanan perbatasan
Seharusnya helikopter yang mengangkut logistik untuk Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia dan Papua Niugini di Pegunungan Bintang itu dijadwalkan tiba di Sentani, Kabupaten Jayapura, pukul 13.11 WIT. Adapun penumpang helikopter terdiri dari 7 awak helikopter dan 5 anggota Batalyon Infanteri 725/Waroagi.
Tujuh awak itu meliputi Kapten CPN Aris, Letnan CPN Ahwar, Kapten CPN Bambang, Sersan Kepala Suriatnae, Prajurit Satu Asharulf, Prajurit Kepala Dwi Pur, dan Sersan Dua Dita Ilham. Personel Yonif 725 meliputi Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddine, dan Prada Tegar Hadi Sentana.