Keberadaan Jalan Tol Trans-Sumatera membuat minat pariwisata di Lampung semakin menggeliat. Kunjungan wisata, khususnya ke sejumlah pantai di kawasan pesisir Teluk Lampung, kini meningkat.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Keberadaan Jalan Tol Trans-Sumatera membuat minat pariwisata di Lampung semakin menggeliat. Kunjungan wisata, khususnya ke sejumlah pantai di kawasan pesisir Teluk Lampung, kini meningkat.
Pada November 2019, Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Trans-Sumatera ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Sumatera Selatan) di Gerbang Tol Simpang Pematang, Mesuji, Lampung. Panjang ruas itu mencapai 189 kilometer. Ditargetkan rampung tahun 2024, jalan tol dari Lampung hingga Aceh itu sepanjang 2.974 kilometer.
Jalan tol membuat waktu tempuh Sumsel-Lampung hanya sekitar 5 jam dari sebelumnya 10 jam. Hal ini membuat wisatawan dari Palembang dan sekitarnya tertarik berwisata pantai di Lampung. Apalagi, wisata pantai di Palembang sulit ditemukan.
Sekretaris Kelompok Sadar Wisata Minang Rua Bahari di Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Rian Haikal mengatakan, saat akhir pekan, jumlah pengunjung ke Pantai Minang Rua mencapai 1.000 orang. Bahkan, jumlah pengunjung bisa mencapai 3.000-4.000 orang saat libur panjang. Selain dari Lampung, wisatawan datang dari daerah lain, seperti Sumsel, Banten, dan Jakarta.
”Jumlah pengunjung meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dua tahun lalu. Sejak tol beroperasi, wisatawan dari Sumsel dan Banten banyak datang ke sini,” kata Haikal saat dihubungi dari Bandar Lampung, Sabtu (15/2/2020).
Kondisi pantai yang sempat rusak parah pascatsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 tidak memengaruhi. Setahun berlalu, pengelola mampu membangun kembali fasilitas yang rusak. Bahkan, pengelola juga membangun penginapan di pinggir pantai.
Menurut Haikal, selama ini pengelola wisata gencar mempromosikan Pantai Minang Rua melalui Instagram. Pantai itu menyimpan keindahan pasir putih sepanjang 9-10 kilometer yang tersebar di tiga dusun.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan matahari terbenam di pinggir pantai. Tempat wisata lainnya yang bisa dikunjungi di sekitar pantai adalah air terjun, goa, dan susunan bebatuan di pinggir pantai.
Saat peluncuran Kalender Wisata 2020, pekan lalu, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengatakan, pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera, Dermaga Eksekutif Bakauheni, dan Bandara Radin Inten II diyakini mampu menunjang kemajuan pariwisata Lampung. Pihaknya optimistis jumlah kunjungan wisatawan tahun ini akan meningkat. Tahun lalu, total wisatawan yang datang ke Lampung sebanyak 10.743.918 orang.
Menurut dia, pariwisata menjadi salah satu prioritas pembangunan di Lampung selain pertanian dan industri. Pertumbuhan sektor ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar daerah wisata.
Ke depan, pengembangan pariwisata Lampung tidak hanya masalah infrastruktur dan fasilitas di lokasi wisata. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi tantangan besar. Selain memastikan keamanan di lokasi, masyarakat lokal juga harus memiliki kesadaran wisata.
Ke depan, tantangan pengembangan pariwisata Lampung tidak hanya masalah infrastruktur dan fasilitas di lokasi wisata. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi tantangan besar.
Tunjang logistik
Sementara itu, Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Provinsi Lampung Zamzani Yasin mengatakan, sebagai gerbang Sumatera, Lampung telah memiliki sejumlah infrastruktur strategis, seperti jalan tol dan Pelabuhan Internasional Panjang. Selain itu, Lampung juga memiliki Bandara Internasional Radin Inten II dan Pelabuhan Bakauheni.
Ketersediaan infrastruktur ini mendukung proses pengiriman komoditas unggulan Lampung, seperti kopi, pisang, dan kakao. Ke depan, pihaknya mendorong agar komoditas unggulan itu diolah di Lampung sehingga memiliki nilai tambah.