Dion Saputra (4), anak balita dengan leukimia akut asal Konawe Selatan, Sultra, mendapat bantuan dari berbagai pihak. Selain donatur, Pemprov Sulut mengutus tim untuk menjemput dan merawat Dion di Manado hingga tuntas.
Oleh
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS - Dion Saputra, anak berusia empat tahun penderita leukimia akut asal Desa Lamomea, Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, mendapat uluran tangan dari berbagai pihak. Selain bantuan donatur, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara juga mengutus tim untuk menjemput Dion dari Kendari guna dirawat di Manado.
Dion tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulut, bersama kedua orangtuanya, Lisdayanti (26) dan Asdin (33), Jumat (14/2/2020), beserta tim Dinas Kesehatan Sulut yang menjemput mereka dari Kendari, Sultra, sehari sebelumnya. Di bandara, mereka disambut Rita Tamuntuan, istri Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dan Kepala Dinas Kesehatan Sulut Debie Kalalo.
Dion langsung dibawa ambulans ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof dr RD Kandou. Begitu masuk kamar isolasi Pusat Pelayanan Kanker Anak Estella RSUP RD Kandou, para perawat segera mengambil darah dan memasang infus di kedua tangan Dion.
Yang penting anak saya sembuh dulu.
Lisdayanti bersyukur atas bantuan Pemprov Sulut. ”Sekarang keadaan Dion membaik, dari kemarin hemoglobin (pengikat oksigen dalam sel darah merah) dia cuma 4, hari ini sudah naik 7,5, padahal belum transfusi darah. Bagi saya ini mukjizat, ada harapan buat anak saya,” katanya.
Ia berharap Dion dapat dirawat sampai sembuh sekalipun ia harus tinggal sampai hitungan tahun. ”Yang penting anak saya sembuh dulu. Saya juga jadi merasa tidak sendirian karena bisa bertemu keluarga lainnya,” katanya. Selain perawatan gratis, keluarga Dion juga mendapatkan bantuan uang tunai dari 18 anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan seorang anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Sulut.
Bantuan ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena mereka belum memutuskan apakah Asdin akan bekerja di Manado selama Dion dirawat. Sebelumnya, Dion dirawat di RS Bahteramas, Kendari, setelah divonis menderita leukimia stadium IV pada 2019. Kondisi Dion terus menurun dengan pembengkakan pada limpa, diare berkepanjangan, dan gusi yang bengkak.
Berat badan Dion kini hanya sekitar 10 kilogram dengan perut dan kaki yang membengkak, sedangkan lengannya hanya tulang berbalut kulit kendur (Kompas, 10/2/2020). Di Kendari, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sultra Andi Hasnah mengatakan, biaya terkait perawatan Dion juga sudah dikoordinasikan dengan BPJS Kesehatan. ”Kalau kemarin mereka pakai BPJS Kesehatan mandiri,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Direktur RS Bahteramas, Kendari, Sjarif Subijakto menuturkan, Pemprov Sulut bersedia mengambil alih perawatan Dion hingga tuntas. ”Di RSUP Prof dr RD Kandou Manado memang ada pusat klinik kanker anak. Kemarin ada ekspose di koran Kompas juga terkait Dion, bikin mereka tergerak untuk membantu,” ucap Sjarif.
Dorongan Megawati Soekarnoputri
Rita mengatakan, aksi ini adalah bentuk kepedulian Pemprov Sulut terhadap Dion. Motivasi tersebut muncul dari dorongan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Rita juga menyatakan komitmen Pemprov Sulut untuk merawat Dion selama apa pun dan berapa pun biayanya. ”Sebelumnya diberitakan Kompas. Jadi, Ibu Megawati menyampaikan, kalau bisa, Dion dirawat intensif di Sulut karena kami punya Pusat Kanker Estella,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Fraksi PDI-P DPRD Sulut Rocky Wowor mengatakan, setiap anggota Fraksi PDI-P DPRD Sulut menyumbang sekitar Rp 1 juta untuk Dion. Ia mengatakan, langkah ini murni berdasarkan alasan kemanusiaan. ”Kami akan terus pantau kondisi Dion,” kata Rocky.