BNN Sita 33,9 Kg Sabu yang Diselundupkan dari Malaysia
BNN kembali menggagalkan penyelundupan sabu dari Malaysia. Di Sumut, BNN menembak mati seorang bandar dan menangkap tiga anak buahnya saat hendak mengedarkan 15 kg sabu. Di Aceh Timur, peredaran 18,9 kg sabu digagalkan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Badan Narkotika Nasional kembali menggagalkan penyelundupan sabu dari Malaysia. Di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, BNN menembak mati seorang bandar dan menangkap tiga anak buahnya saat hendak mengedarkan 15 kilogram sabu. Di Aceh Timur, BNN juga menangkap lima tersangka yang baru menerima 18,9 kg sabu.
”Sabu ini diselundupkan dari Malaysia ke pelabuhan tikus di pantai timur Sumatera Utara dan Aceh. Kami masih terus mengembangkan kasus ini,” kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari, Senin (17/2/2020).
Arman mengatakan, operasi penangkapan tersebut dilakukan di dua tempat berbeda sejak Kamis hingga Sabtu (15/2/2020). Penangkapan di Sumatera Utara bermula dari informasi yang mereka terima bahwa ada sabu yang masuk dari Malaysia melalui jalur laut ke pelabuhan tikus di sekitar perairan Tanjungbalai, Asahan.
Petugas BNN pun memantau sejumlah pelabuhan tikus yang dicurigai dan berhasil mengetahui keberadaan seorang pengedar yang sedang mengangkut sabu dengan sepeda motor. ”Petugas langsung membekuk pengedar bernama Aris dan menyita karung berisi 15 kg sabu yang ia angkut,” kata Arman.
Petugas lalu menginterogasi Aris dan mengetahui bahwa ia berada di bawah kendali seorang bandar bernama Aflah, warga Kecamatan Kisaran, Kabupaten Asahan. Petugas pun mengejar Aflah ke tempat persembunyiannya. Namun, ia berupaya melarikan diri dengan menggunakan sebuah mobil. Menurut Arman, Aflah juga mencoba menabrak petugas yang hendak menangkapnya.
Petugas BNN pun mengejar Aflah. Petugas BNN memberi tembakan peringatan beberapa kali. Karena tidak mengindahkan tembakan peringatan, petugas mengarahkan tembakan ke mobilnya hingga akhirnya mobil itu berhenti.
Karena tidak mengindahkan tembakan peringatan, petugas mengarahkan tembakan ke mobilnya hingga akhirnya mobil itu berhenti.
”Petugas pun memeriksa mobil tersebut dan menemukan Aflah mengalami luka benturan dan istrinya, Yuniar, tertembak di bagian punggung,” kata Arman.
Mereka pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan agar bisa mendapat pertolongan. Namun, Aflah tidak terselamatkan dan meninggal pada Minggu (16/2/2020).
Arman mengatakan, mereka juga menangkap lima pengedar di Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur. BNN dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (BC) Wilayah Aceh mendapat informasi bahwa ada sabu yang masuk dari Malaysia ke pelabuhan tikus di Aceh Timur.
”Petugas BNN dan BC pun melakukan penyelidikan secara mendalam dan berhasil mengungkap upaya penyelundupan sabu itu,” kata Arman.
Kepala BNN Provinsi Sumut Brigadir Jenderal (Pol) Atrial mengatakan, sebagian besar narkotika yang beredar di Indonesia masuk melalui pelabuhan tikus di Sumatera bagian utara. Sumut pun menjadi tempat transit narkoba sebelum dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia. Para tersangka yang ditangkap pun sudah diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.