Tulang Belulang Manusia Terdampar di Pantai Buton Selatan
Sesosok jenazah yang telah berupa tulang belulang ditemukan terdampar di Pantai Sambalangi, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Sesosok jenazah yang telah berupa tulang belulang ditemukan terdampar di Pantai Sambalangi, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Hingga Kamis (20/2/2020), aparat kepolisian masih menyelidiki identitas jenazah yang diduga kuat korban pembunuhan ini.
Jenazah yang terbungkus di dalam karung berlapis plastik putih ini pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang memancing di Pantai Sambalangi, Desa Tongali, Kecamatan Siompu, pada Rabu sore. Warga tersebut lalu melaporkannya kepada warga sekitar dan aparat kepolisian karena tidak berani membuka bungkusan tersebut sendirian.
Setelah aparat dan tim Puskesmas Siompu datang, bungkusan plastik putih tersebut dibuka dan ditemukan tulang belulang manusia. ”Anggota kami lalu mengecek lokasi temuan, dan benar menemukan tulang belulang manusia dalam karung yang berbungkus plastik putih,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Buton Ajun Komisaris Reda Irfanda, saat dihubungi dari Kendari, Kamis.
Menurut dia, temuan tersebut lalu dibawa ke Rumah Sakit Palagimata, Kota Baubau, untuk diidentifikasi awal. Dari identifikasi awal, ujar Reda, karung tersebut hanya berisi tulang belulang dan satu pasang pakaian.
Pakaian tersebut dalam kondisi basah. Adapun kondisi tulang belulang terpisah dan tidak utuh lagi. Tidak ditemukan tengkorak kepala di dalam karung tersebut. Menurut Reda, dengan kondisi seperti itu, kuat kemungkinan jenazah tersebut adalah korban pembunuhan.
”Tapi, kami masih menunggu hasil forensik dari temuan jenazah ini. Identitasnya siapa dan apakah ada temuan DNA lain dari barang bukti yang ada. Kami juga belum bisa memastikan telah berapa lama jenazah ini meninggal. Kami baru akan kirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari besok subuh,” tutur Reda.
Dokter Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sultra, Komisaris Mauluddin, menyampaikan, pihaknya telah menerima permintaan visum atas temuan tulang belulang tersebut. Menurut rencana, visum akan dilakukan begitu jenazah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Jumat pagi.
”Dugaan sementara, (jenazah) bisa jadi adalah korban mutilasi. Kami akan visum dulu di Rumah Sakit Bhayangkara begitu tiba,” ucap Mauluddin.
Jenazah yang telah menjadi tulang belulang tersebut akan diberangkatkan pada Jumat (21/2/2020) pukul 04.00 Wita dari Rumah Sakit Palagimata melalui pelabuhan Buton Utara-Amolengo. Perjalanan akan memakan waktu sekitar lima jam untuk tiba di Kota Kendari melalui jalur laut.