Pasien yang Masuk Ruang Isolasi di Palembang Dinyatakan Negatif Korona
TH (62), warga Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Mohammad Hoesin, Palembang, dinyatakan negatif dari virus Covid-19.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — TH (62), warga Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Mohammad Hoesin, Palembang, dinyatakan negatif dari virus Covid-19. Kepastian itu didapat berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Kepala Bidang Pelayanan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang Lisa Dewi, Senin (24/2/2020), di Palembang mengatakan, setelah TH dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Mohammad Hoesin pada Senin (17/2/2020), sejumlah langkah observasi telah dilakukan. Tiga sampel usap hidung, dahak, dan darah dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan untuk diteliti.
Sampel itu dikirim sebanyak dua kali, yakni pada 17 Februari dan 21 Februari 2020. ”Dari dua kali pemeriksaan tersebut, TH dinyatakan negatif terjangkit virus korona (Covid-19),” kata Lisa.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memastikan pasien tidak terjangkit virus korona. ”Adapun untuk tindakan selanjutnya, akan diserahkan kepada tim dokter dari RSUP Dr Mohammad Hoesin,” kata Lisa.
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP Dr Mohammad Hoesin Zen Ahmad mengatakan, setelah kepastian itu, tim dokter akan mendiskusikan tindakan medis lanjutan terhadap TH. ”Pasien bisa langsung dipindahkan dari ruang isolasi ke tempat perawatan umum atau bahkan dipulangkan,” ujar Zen.
Menurut dia, kondisi pasien sudah membaik. Dia tidak lagi mengalami demam atau sesak napas, bahkan sudah bisa bercengkerama. Zen mengatakan, sebenarnya TH sejak dirujuk ke RSUP Dr Muhammad Hoesin, dirinya sudah mendiagnosis pasien tidak terjangkit virus korona karena kadar sel darah putih (leukosit)-nya meningkat. Hal ini menunjukkan yang dialami TH bukan disebabkan oleh virus, melainkan bakteri.
Kondisi pasien sudah membaik.
Namun, untuk menghormati hasil diagnosis dan rujukan dari tim dokter RS Charitas serta menjalankan prosedur yang sudah ditetapkan, pasien tetap dirawat di ruang isolasi. Saat diperiksa oleh RS Charitas, ujar Zen, pasien mengeluh mengalami demam dan sesak napas. Kondisi itu juga didukung alasan TH baru pulang dari Malaysia, satu dari 15 negara terjangkit korona, untuk menjalani pengobatan penyakit jantung.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Yusri mengatakan, sejak Sumsel masuk dalam status kesiapsiagaan korona, pada 29 Januari 2020, sudah ada 40 orang yang masuk pemantauan. Dari hasil pemantauan tersebut, 34 orang sudah dinyatakan sehat.
Adapun enam orang lain masih menunggu masa inkubasi virus selama 14 hari. ”Kami berharap enam orang lainnya juga dalam keadaan sehat sehingga risiko penyebaran korona dapat diminimalkan,” katanya.
Semua rumah sakit di Sumsel agar menyediakan ruang isolasi untuk mengantisipasi kemungkinan ada kasus serupa ke depan.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy menambahkan, walau sudah dinyatakan negatif, pihaknya akan tetap mewaspadai segala kemungkinan yang akan terjadi, termasuk memantau orang yang masuk dalam pengawasan. Pengawasan terhadap semua pintu masuk juga terus dilakukan.
Lesty berharap masyarakat juga melakukan langkah pencegahan dengan menerapkan pola hidup sehat. Pihaknya juga menginstruksikan semua rumah sakit di Sumsel agar menyediakan ruang isolasi untuk mengantisipasi kemungkinan ada kasus serupa ke depan.