Pembunuh Dua Remaja Putri di Baubau Diduga Orang Dekat Korban
Dua remaja yang juga berteman akrab ditemukan tewas mengenaskan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Pada jasad kedua perempuan itu ditemukan luka sabetan benda tajam di sejumlah bagian tubuh.
Oleh
Saiful Rijal Yunus
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Dua remaja yang juga berteman akrab ditemukan tewas mengenaskan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Pada jasad kedua perempuan itu ditemukan luka sabetan benda tajam di sejumlah bagian tubuh. Aparat kepolisian masih menelusuri pelaku, yang diduga kuat orang dekat korban.
Wa Inni (15) dan Wa Devi (16) ditemukan tewas mengenaskan di dua lokasi dan waktu berbeda. Kedua remaja yang tinggal berdampingan rumah ini bersama-sama meninggalkan kediaman pada Minggu (23/2/2020) sekitar pukul 18.30 Wita dengan maksud membeli makanan ringan di Pantai Kamali.
Korban ditemukan tergeletak di badan jalan oleh pengendara yang melintas.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Baubau Ajun Komisaris Ronald Arron Maramis mengatakan, Wa Inni ditemukan warga tergeletak di badan Jalan Padat Karya, Simpang Lima, Kecamatan Betoambari, sekitar pukul 19.20 Wita. Korban bersimbah darah dengan sejumlah lukas sabetan benda tajam di tubuh.
”Ada delapan luka akibat benda tajam, tiga di leher, empat di badan dan tangan, dan satu di paha. Korban ditemukan tergeletak di badan jalan oleh pengendara yang melintas. Tidak ada barang berharga korban yang hilang, kecuali telepon genggam. Kami juga temukan dompet milik seorang pria,” kata Ronald, dihubungi dari Kendari, Senin (24/2/2020).
Setelah menemukan Wa Inni, Ronald melanjutkan, aparat lalu mengembangkan penyelidikan dan memeriksa tempat kejadian. Penyelidikan menemui titik terang dengan menemukan sepeda motor yang digunakan korban di belakang SMAN 2 Baubau, sekitar 9 kilometer dari lokasi penemuan jasad korban.
Motor Honda Beat putih dengan pelat DT 6657 LG itu ditemukan dengan kunci kontak terpasang. Akan tetapi, hingga jelang pagi, rekan korban, Wa Devi, belum ditemukan. Pada Senin, sekitar pukul 08.40 Wita, tambah Ronald, Wa Devi ditemukan tewas di Pantai Lakeba, Kecamatan Betoambari.
Korban ditemukan seorang nelayan yang hendak memancing. Jasadnya tergeletak di tepi pantai yang jauh dari keramaian. Korban lalu dibawa ke rumah sakit untuk divisum dan dipastikan identitasnya. Devi ditemukan dengan sedikitnya enam luka tusukan di leher, dada, dan paha.
Dugaan sementara, motifnya dendam.
Menurut Ronald, meninggalnya dua remaja putri ini merupakan korban pembunuhan dengan pelaku yang sama. Dugaan sementara, pelaku pembunuhan lebih dari satu orang dan merupakan orang yang dikenal korban.
”Yang pasti, korban kenal dekat dengan pelaku sehingga mereka bisa ketemu. Kami telah memeriksa delapan saksi dan sedang melakukan pengembangan kasus untuk mengungkap pelaku serta motifnya. Dugaan sementara, motifnya dendam,” ucap Ronald.
Ronald menambahkan, aparat masih terus melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini. Sejumlah informasi dikumpulkan, termasuk siapa saja yang bersama kedua korban ketika keluar dari rumah pada Minggu malam. ”Kami masih bekerja. Informasi terus dikumpulkan dan berusaha agar mengungkap kejadian ini secepat mungkin,” katanya.
La Uwa (50), kerabat Devi, mengatakan, kedua korban tinggal bersebelahan. Kedua rumah tersebut milik orangtua Wa Inni. Devi menetap bersama ibu dan ayah tiri. Mereka berdua berteman dekat dan sering beraktivitas bersama.
Kapolda Sultra sudah memerintahkan agar dibentuk tim khusus di Polres Baubau untuk mengungkap kasus ini dengan di-back-up Dirkrimum Polda Sultra.
”Saya baru dikabari tadi pagi sama teman, katanya disuruh lihat mayat di Pantai Lakeba. Dan benar itu Devi. Dia (korban) tinggal bersama ibu dan bapak tirinya. Saya tinggal tidak jauh dari kediaman mereka ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Sultra Ajun Komisaris Besar La Ode Proyek menyampaikan, kasus pembunuhan dua remaja putri ini menjadi perhatian khusus Polda Sultra. Tim khusus pun telah dibentuk agar kasus bisa diungkap secepatnya.
”Kapolda Sultra sudah memerintahkan agar dibentuk tim khusus di Polres Baubau untuk mengungkap kasus ini dengan di-back-up Dirkrimum Polda Sultra. Kami harapkan, dengan penyelidikan dan sejumlah informasi yang dikumpulkan, kasus bisa terungkap secepat mungkin,” ujarnya.