logo Kompas.id
NusantaraKLHK Tangkap Penjual Hutan
Iklan

KLHK Tangkap Penjual Hutan

Suplai air bersih masyarakat Kota Batam, Kepulauan Riau, terancam karena perambahan hutan lindung. Investor merambah hutan lindung untuk kavling properti.

Oleh
Pandu Wiyoga
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_y_OpWsAV_m-W6iynSNgsyHmr48=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FAlih-Fungsi-Hutan-Lindung-Batam_87581089_1582559792.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Pengendara melintas di depan deretan bangunan terbengkalai di Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Senin (24/2/2020). Lahan itu dulunya merupakan Kawasan Hutan Lindung Sei Hulu Lanjai yang kini diubah menjadi kavling siap bangun (KSB).

BATAM, KOMPAS — Kejahatan lingkungan perambah hutan lindung berkedok penjualan kavling siap bangun marak di Batam, Kepulauan Riau. Selama satu tahun terakhir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan tiga korporasi sebagai tersangka perambah hutan lindung.

Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rasio Ridho Sani, Senin (24/2/2020), menuturkan, tiga korporasi yang ditetapkan sebagai tersangka adalah PT Kayla Alam Sentosa (KAS), PT Alif Mulya Jaya Batam (AMJB), dan PT Prima Makmur Batam (PMB). Ketiga perusahaan itu terbukti membuka lahan secara ilegal di kawasan hutan lindung.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000