Tenaga Kerja Asal Bali yang Diduga Berada di Kapal Pesiar Diamond Princess Masih Dicari
Identitas warga negara Indonesia asal Bali yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess masih terus dicari. Diduga, tenaga kerja itu pergi bukan lewat agen perekrutan dan penempatan awak kapal yang terdaftar di BP3TKI.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Identitas warga negara Indonesia asal Bali yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess masih terus dicari. Diduga, tenaga kerja itu pergi tidak melalui agen perekrutan dan penempatan awak kapal yang terdaftar di Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Denpasar.
Sebelumnya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, ada seorang warga Klungkung yang bekerja sebagai kru di kapal pesiar Diamond Princess. Kapal itu kini sedang dikarantina di perairan dekat Yokohama, Jepang, akibat penyebaran virus korona.
”Saya sempat berkomunikasi dengan keluarga, bahkan dengan yang bersangkutan. Dia menerangkan kondisinya masih sehat. Saya juga meminta dia bersabar dan tabah,” kata Suwirta yang dihubungi Kompas.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Bali Ida Bagus Ngurah Arda, Selasa (25/2/2020), mengatakan sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk mencari pekerja asal Bali itu. Ia sudah menjalin komunikasi dengan Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar serta Kementerian Luar Negeri.
”Kami berkoordinasi dengan BP3TKI Denpasar untuk meminta data pekerja asal Bali, lalu mendatangi manning agency (agen perekrutan dan penempatan awak kapal). Sejauh ini tidak ada data mengenai kru asal Bali di kapal pesiar itu,” kata Arda.
Kami berkoordinasi dengan BP3TKI Denpasar untuk meminta data pekerja asal Bali, lalu mendatangi manning agency (agen perekrutan dan penempatan awak kapal). Sejauh ini tidak ada data mengenai kru asal Bali di kapal pesiar itu.
Kepala BP3TKI Denpasar Soleh Hidayat menyatakan tidak memiliki catatan tentang jumlah ataupun identitas pekerja migran Indonesia asal Bali yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess itu.
”Kami juga sudah menelusuri manning agency dan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia di Bali, tidak diperoleh data ataupun informasi tentang kru di kapal pesiar itu,” ujar Soleh. Dia menambahkan, tercatat ada sekitar 3.300 tenaga kerja Indonesia dari Bali yang bekerja di luar negeri.
Soleh memperkirakan pekerja migran Indonesia yang disebut dari Bali dan menjadi kru di kapal pesiar itu tidak direkrut melalui agen perekrutan dan penempatan awak kapal yang terdaftar di BP3TKI Denpasar.
”Kami tidak dapat menelusuri apabila pemberangkatannya tidak dilaporkan ke BP3TKI,” kata Soleh. ”Padahal, kami sudah mendorong dan mengimbau seluruh tenaga kerja Indonesia melapor dan mencatatkan dirinya di BP3TKI.”