Satu Pasien dalam Pengawasan Meninggal, tetapi Negatif Covid-19
Satu pasien dalam pengawasan terkait virus korona jenis baru atau penyakit Covid-19 meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah Minggu (23/2/2020). Hasil uji laboratorium menyatakan negatif.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Satu pasien dalam pengawasan terkait virus korona jenis baru atau Covid-19 meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Minggu (23/2/2020). Namun, hasil uji laboratorium menyatakan, pasien warga negara Indonesia itu negatif Covid-19.
Pasien tersebut laki-laki, berusia 37 tahun, masuk RSUP Dr Kariadi pada Rabu (19/2/2020) dalam kondisi sesak napas berat hingga memerlukan alat bantu napas. Pasien juga memiliki riwayat perjalanan dari Spanyol dan Uni Emirat Arab sehingga langsung dirawat di ruang isolasi ICU (perawatan intensif).
Dalam status pengawasan itu, pengambilan sampel dilakukan dengan metode usap tenggorokan, yang hasilnya dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) di Jakarta. Sebelum hasil pengujian keluar, pasien meninggal pada hari Minggu dan dimakamkan di hari yang sama.
”Pasien meninggal karena infeksi saluran napas bagian bawah, yang pada saat masuk sudah cukup berat, sehingga perlu alat bantu napas. Informasi (hasil laboratorium) didapat pada hari Senin, 24 Februari, pagi atau sehari setelah pasien dimakamkan. Terkonfirmasi bukan Covid-19,” kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Dr Kariadi, dokter Nurdopo Baskoro, Selasa (25/2/2020).
Pasien meninggal karena infeksi saluran napas bagian bawah, yang pada saat masuk sudah cukup berat, sehingga perlu alat bantu napas.
Baskoro menjelaskan, pihaknya mendapat informasi hasil pengujian dari Kepala Balitbangkes Kemenkes, tetapi surat resmi belum diterima. Informasi diupayakan didapat segera guna memastikan secepatnya. Saat pemakaman, perlakuan terhadap jenazah tetap dengan kewaspadaan tinggi.
Hingga saat ini, total sudah ada 10 pasien dalam pengawasan di RSUP Dr Kariadi, yakni 6 WNI dan 4 warga negara asing (WNA). Sembilan pasien telah dinyatakan negatif Covid-19, sedangkan satu pasien, perempuan, berusia 25 tahun masih dirawat. Ia masuk pada hari Senin (24/2/2020) sore dengan gejala demam, batuk, pilek, serta ada riwayat kontak dengan warga negara Korea Selatan dan China.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr Kariadi dokter Agoes Oerip Poerwoko menuturkan, pengambilan sampel pada tenggorokan dan hidung dilakukan minimal dua kali. ”Sementara pasien baru sehari. Dilakukan swab (usap tenggorokan) yang hasilnya akan kami kirim ke Jakarta (Balitbangkes),” katanya.
Agoes menambahkan, pasien dalam pengawasan yang telah dinyatakan negatif dan dipulangkan mendapat resume atau ringkasan perawatan. ”Dalam ringkasan perawatan itu disebutkan, bilamana pada kondisi tertentu, harus masuk RS lagi atau ke fasilitas kesehatan terdekat,” katanya.
Selain itu, pemantauan juga dilakukan terhadap 13 orang yang sebelumnya bepergian dari daerah endemis Covid-19, tetapi tidak menunjukkan gejala paparan virus itu. Mereka, yang terdiri dari WNI dan WNA, berada di rumah masing-masing, tetapi tetap dipantau selama 14 hari atau selama masa inkubasi.
Sebelumnya, terkait tenaga kerja asing yang sudah mulai ke Indonesia, kantor kesehatan pelabuhan (KKP) di bandara menjadi pintu pertama pemeriksaan. ”Mereka juga mengantongi alert card (kartu kewaspadaan kesehatan). Di kartu itu sudah ada petunjuk agar memeriksakan ke rumah sakit jika muncul gejala-gejala,” ujar Agoes.