Kurangi Angka Pengangguran, Bursa Kerja Kalimantan Selatan Sediakan 2.700 Lebih Lowongan
Sebanyak 2.700 lowongan pekerjaan di berbagai sektor dibuka untuk para pencari kerja di Banjarmasin.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Pengangguran masih menjadi salah satu masalah serius di Kalimantan Selatan meskipun angkanya masih di bawah rata-rata nasional. Untuk mengurangi angka pengangguran, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kembali menggelar pameran bursa kerja atau job fair yang menyediakan lebih dari 2.700 lowongan pekerjaan di berbagai sektor.
Kegiatan Job Fair 2020 berlangsung selama tiga hari, 26-28 Februari, di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin. Pameran bursa kerja diikuti perusahaan-perusahaan di Kalimantan Selatan yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari pertambangan, perkebunan, perbankan, penyewaan, properti, pertukangan, perhotelan, hingga otomotif.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalsel Siswansyah mengatakan, kegiatan Job Fair 2020 mengusung tema ”Bergerak Bersama Mengurangi Pengangguran”. Tema itu dipilih karena kondisi ketenagakerjaan di Kalsel masih ditandai dengan tingginya tingkat pengangguran terbuka, yakni 4,31 persen pada Agustus 2019.
”Pameran bursa kerja ini menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja dan penganggur di Kalimantan Selatan. Tingkat pengangguran terbuka pun diharapkan menurun,” kata Siswansyah pada pembukaan Job Fair 2020 di Banjarmasin, Rabu (26/2/2020).
Pameran bursa kerja kali ini diikuti 57 perusahaan lokal ataupun nasional yang berada di Kalsel. Mereka menyediakan 2.744 lowongan pekerjaan. ”Selain menyediakan lowongan pekerjaan dalam negeri, juga tersedia lowongan pekerjaan ke luar negeri, seperti kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi,” katanya.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, pameran bursa kerja adalah momentum bagus untuk lepas dari jeratan pengangguran, kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. ”Kalau ingin merdeka dari pengangguran, kita harus bergerak dan rajin. Kalau semua masyarakat rajin, Indonesia pasti akan sejahtera,” katanya.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Aris Wahyudi mengatakan, pameran bursa kerja termasuk bagian dari ikhtiar pemerintah daerah untuk meningkatkan akses dan informasi kepada para pencari kerja. ”Masalah pengangguran harus menjadi perhatian dan diminimalisasikan,” ujarnya.
Aris pun mengutip Pasal 258 Ayat (1) Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatakan, ”Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah.”
Menurut Aris, ada tiga masalah utama di negeri ini, yaitu kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan. Masalah kemiskinan dan kesenjangan sejatinya bersumber dari pengangguran. Dengan menganggur, orang menjadi miskin sehingga terjadilah kesenjangan.
”Secara nasional, tingkat pengangguran terbuka masih 5 persen. Karena itu, kami mendukung sepenuhnya ide Pemprov Kalsel untuk bergerak bersama mengatasi masalah pengangguran,” katanya.
Pengawasan
Aris juga menginstruksikan kepada para pengawas ketenagakerjaan di Kalsel agar mengawasi pameran bursa kerja yang diselenggarakan Pemprov Kalsel. Kegiatan tersebut wajib dikawal agar tidak terjadi pungutan-pungutan yang tidak sesuai dengan ketentuan.
”Sesuai dengan konvensi Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), para pencari kerja tidak boleh dibebankan uang sepeser pun untuk mendapatkan pekerjaan di dalam negeri ataupun di luar negeri,” katanya.
Sesuai dengan konvensi Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), para pencari kerja tidak boleh dibebankan uang sepeser pun untuk mendapatkan pekerjaan di dalam negeri ataupun di luar negeri.
Menurut Rizki Ananda (22), pengunjung pameran bursa kerja, ada beberapa perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan bagi lulusan teknik kimia. ”Saya memenuhi kualifikasi untuk itu, tetapi masih mempertimbangkan perusahaan mana yang mau dilamar,” kata perempuan lulusan Universitas Lambung Mangkurat itu.
Nuriansyah (25), pengunjung laki-laki, yang mencari pekerjaan di bidang teknologi informasi (TI), juga sudah menemukan beberapa perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan untuk tenaga TI. ”Saya akan segera memasukkan berkas lamaran. Mudah-mudahan bisa diterima di salah satu perusahaan yang dilamar,” kata lulusan Teknik Informatika itu.