Biro Perjalanan Umrah di Sumbar Jadwal Ulang Keberangkatan Jemaah
Biro perjalanan umrah di Sumatera Barat sedang mengupayakan penjadwalan ulang keberangkatan jemaah umrah ke Arab Saudi menyusul penghentian sementara penerimaan jemaah oleh Pemerintah Arab Saudi.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Biro perjalanan umrah di Sumatera Barat sedang mengupayakan penjadwalan ulang keberangkatan jemaah umrah ke Arab Saudi. Penerbangan langsung Padang-Jeddah empat kali sebulan dibatalkan seiring penghentian sementara penerimaan jemaah umrah dari sejumlah negara, termasuk Indonesia, oleh Arab Saudi sebagai antisipasi wabah Covid-19.
Area Manager AET Travel Indonesia Sumbar-Jambi Efrizal, Jumat (28/2/2020), mengatakan, setidaknya ada empat grup jemaah asal Sumbar dengan total 176 orang dijadwalkan berangkat pada 1 dan 8 Maret 2020. Keberangkatan jemaah tersebut kemungkinan besar ditunda karena kebijakan Arab Saudi diperkirakan berlangsung hingga 14 hari ke depan.
”Kami sudah sampaikan ke jemaah bahwa keberangkatan tanggal 1 dan 8 Maret 2020 insya Allah dijadwalkan ulang. Tanggal 1 Maret ada dua grup dengan 101 anggota jemaah dan 8 Maret dua grup dengan 75 anggota jemaah. Pelarangan ini diprediksi hingga 14 hari ke depan. Semoga setelah itu kembali normal,” kata Efrizal.
Menurut Efrizal, ada 103 anggota jemaah umrah asal Sumbar yang tengah melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi. Jemaah tersebut bisa menjalankan ibadah dengan lancar. Mereka dijadwalkan pulang pada Kamis (5/3/2020). Sejauh ini belum ada masalah terkait kepulangan jemaah umrah tersebut.
Efrizal menambahkan, kebijakan yang dikeluarkan Arab Saudi mulai berpengaruh terhadap calon jemaah yang mendaftar meskipun tidak signifikan. Sebagian calon jemaah ada yang ragu mendaftar meskipun sebenarnya mereka masuk daftar tunggu dan belum akan berangkat dalam waktu dekat.
Masyarakat masih melihat situasi.
”Masyarakat masih melihat situasi, menunggu kepastian kebijakan ini akan berlangsung sampai kapan. Meskipun sebenarnya mendaftar sekarang, kan, tidak bisa langsung berangkat karena untuk Maret dan April kuota sudah penuh,” ujar Efrizal.
Kepala Cabang PT Arminareka Perdana Padang Budi Yusuf mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian sampai kapan kebijakan yang dikeluarkan Arab Saudi berlangsung. Keberangkatan terdekat jemaah umrah Arminareka asal Sumbar berlangsung pada 15 dan 29 Maret 2020 dengan total jemaah 180 orang.
”Kami masih menunggu ini berlangsung berapa lama. Apakah keberangkatan 15 Maret terdampak atau tidak. Kami belum dapat memastikan, sedang menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat,” kata Budi.
Menurut Budi, jika seandainya jemaah Arminareka terdampak, pihaknya sudah mengancang-ancang penjadwalan ulang. Biro sudah menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada calon jemaah terkait kondisi yang terjadi saat ini.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar Efrizal mengatakan, jumlah jemaah asal Sumbar yang sedang umrah di Arab Saudi 103 orang. ”Setelah selesai umrah, mereka bisa pulang, tidak ada masalah,” katanya.
Efrizal mengharapkan, dengan adanya pembatalan keberangkatan itu, biro perjalanan umrah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan dan vendor-vendor di Arab Saudi untuk penjadwalan ulang. Ia juga berharap calon jemaah yang akan berangkat dapat memahami kondisi saat ini.
Penerbangan dibatalkan
Pemerintah Arab Saudi, Kamis (27/2/2020), menghentikan sementara penerimaan wisatawan ataupun peziarah dari sejumlah negara, termasuk Indonesia, sebagai antisipasi wabah virus korona baru atau Covid-19. Kebijakan itu menyebabkan keberangkatan jemaah umrah dari Indonesia dibatalkan.
Fendrick Sondra dari Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau mengatakan, semua penerbangan langsung Padang-Jeddah untuk mengangkut jemaah umrah dibatalkan. Dalam sebulan, total ada empat kali penerbangan Padang-Jeddah di Bandara Internasional Minangkabau. ”Penerbangan terdekat Minggu (1/3/2020),” kata Fendrick.
Operation Service Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fitra Maulana menambahkan, terkait penerbangan terdekat Padang-Jeddah tanggal 1 Maret 2020, pihaknya sudah meminta Lion Air menyampaikan informasi pembatalan kepada biro perjalanan umrah. ”Agar pihak Lion dan biro perjalanan bisa mengantisipasi sehingga jemaah tidak telanjur datang ke bandara,” kata Fitra.