Bangkai kapal nelayan Sampurna Jaya yang terbalik di Kepulauan Bangka Belitung ditemukan di perairan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Minggu (1/3/2020). Sebanyak dua dari 12 anak buah kapal masih hilang.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Cuaca buruk mengakibatkan Kapal Sampurna Jaya yang mengangkut 12 nelayan asal Kota Tegal (Jawa Tengah) dan Kabupaten Cirebon (Jawa Barat) terbalik di perairan Bangka Belitung, pekan lalu. Sebanyak 10 orang selamat dan dua lainnya belum ditemukan. Adapun bangkai kapal terseret ombak dan ditemukan di perairan Karimunjawa, Jepara, Jateng, Minggu (1/3/2020).
Kapal cumi berukuran 27 gros ton tersebut berangkat dari Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta Utara, pada akhir Januari 2020. Kapal tersebut kemudian terbalik pada hari Kamis (20/2/2020) sekitar pukul 05.00 di perairan Bangka Belitung.
Kala itu, para nelayan memutuskan tetap menebar jaring meskipun hujan deras sedang turun. Saat nelayan tengah menurunkan jaring, tiba-tiba ombak setinggi 4 meter menghantam lambung kanan kapal dan membuat kapal terbalik. Semua orang yang ada di kapal tersebut tercebur ke laut tanpa sempat mengambil pelampung.
”Karena kondisi gelap, saya tidak bisa melihat apa-apa. Sekitar pukul 06.00, saya melihat Kapal Sampurna Jaya sudah terbalik dan teman-teman saya yang lain berada di atasnya,” kata Nursobah (24), korban selamat asal Kelurahan Pesurungan Kidul, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Minggu petang.
Baca juga :Kapal Terbalik, Satu Orang Belum Ditemukan
Setelah sampai di atas kapal, Nursobah hanya menjumpai sembilan temannya, yakni Moh Gunawan (18), Sunarto (50), Yanto (45), Maskani (27), Oom (53), Raup (46), Wahyu (17), Kusnadi (36), dan Rizal (17). Adapun dua lainnya, yakni M Saeful Andrian (16) dan Iswandi (40), belum ditemukan hingga Minggu malam.
Korban selamat lain, Gunawan, mengatakan, dirinya dan sembilan orang lainnya terombang-ambing di lautan selama 3 jam. Mereka mencari pertolongan dengan cara mengibarkan kaus yang mereka pakai ke arah kapal lain.
”Karena posisinya jauh, jadi tidak ada yang melihat. Sekitar pukul 08.00 ada sebuah kapal yang tiba-tiba melintas, kemudian kami ditolong,” ujar Gunawan.
Kapal tersebut kemudian membawa 10 orang yang selamat ke Subang, Jabar. Dari Subang, mereka dibawa ke Kabupaten Cirebon melalui perjalanan darat. Setelah dipastikan sehat, Jumat (21/2/2020), para korban selamat pulang ke rumah masing-masing, yakni di Kabupaten Cirebon dan Kota Tegal.
Secara terpisah, Kepala Unit Penegakan Hukum Satpol Air Polres Tegal Kota Inspektur Satu Sugiharto mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Satpol Air Polda Bangka Belitung terkait pencarian dua korban yang belum ditemukan. Adapun berdasarkan standar operasi yang ada, kegiatan pencarian dan penyelamatan dilakukan hingga tujuh hari setelah kejadian, yakni Kamis (27/2/2020). Namun, operasi pencarian dan penyelamatan bisa diperpanjang dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Karena posisinya jauh, jadi tidak ada yang melihat. Sekitar pukul 08.00 ada sebuah kapal yang tiba-tiba melintas, kemudian kami ditolong.
Adapun Sunarto, korban selamat asal Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, mengatakan, pihak keluarga sudah pasrah. Sunarto merupakan paman dari korban hilang atas nama Saeful. Mereka hanya berharap Saeful bisa segera ditemukan dalam keadaan apa pun.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jepara, bangkai Kapal Sampurna Jaya ditemukan dalam keadaan terbalik di perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, oleh Kapal Sumedang Jaya pada Minggu pagi.
Bangkai kapal tersebut kemudian ditarik ke Pulau Karimunjawa oleh Kapal Sumedang Agung pada Minggu siang. Di dalam kapal tersebut hanya ditemukan sebanyak delapan kartu tanda penduduk atas nama Maskani, Nursobah, Oom, Sunarto, Moh Gunawan, Iswandi, Raup, dan Yanto.