Jenazah Bharatu Anumerta Doni Priyanto dipulangkan dari Timika ke Surabaya, Jawa Timur, Minggu (1/3/2020). Doni gugur karena ditembak kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Jenazah Bharatu Anumerta Doni Priyanto dipulangkan dari Timika ke Surabaya, Jawa Timur, Minggu (1/3/2020). Doni gugur karena ditembak kelompok kriminal bersenjata saat melaksanakan tugas patroli di area Jipabera, Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (28/2/2020).
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw secara langsung memimpin upacara pelepasan jenazah Bharatu Dony di halaman Markas Brimob Detasemen B Timika pukul 04.44 WIT.
Setelah upacara, Paulus juga turut mengantar jenazah almarhum ke Bandar Udara Mozes Kilangin Timika. Pesawat Batik Air membawa jenazah Doni ke Surabaya tepat pukul 07.00 WIT. Kampung halaman almarhum berada di Kabupaten Trenggalek. Paulus saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, pihaknya menyampaikan rasa sedih mendalam dan turut berdukacita bagi semua keluarga almarhum.
Ia mengungkapkan, jenazah korban baru diterbangkan pada Minggu karena upaya evakuasi jenazah dari Tembagapura ke Timika baru tuntas pada Sabtu malam.
Diketahui, Doni dan rekan-rekannya diserang kelompok kriminal bersenjata saat berpatroli di daerah Jipabera pukul 15.52 WIT. Dony terkena tembakan di bagian dada.
”Doni berpulang sebagai pahlawan bangsa. Mereka diserang kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Johny Botak, Guspi Waker, dan simpatisannya,” ujar Paulus.
Ia menegaskan, Satgas Gabungan Polri dan TNI sementara mengejar para pelaku yang terlibat dalam kontak tembak pada Jumat lalu.
”Mereka menyerang petugas yang sedang berpatroli karena semakin terdesak. Kami bersama TNI telah mengepung seluruh wilayah Tembagapura,” tegas mantan Kapolda Sumatera Utara ini.
Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Provinsi Papua Frits Ramandey menyesalkan insiden kontak senjata di Kampung Opitawak yang menewaskan satu anggota Brimob.
”Adanya kelompok yang menggunakan senjata telah mengganggu rasa aman warga setempat. Saya berharap kelompok ini menghentikan aksi dan lebih menggunakan cara dialog untuk menyampaikan aspirasinya,” ujar Frits.
Adanya kelompok yang menggunakan senjata telah mengganggu rasa aman warga setempat. Saya berharap kelompok ini menghentikan aksi dan lebih menggunakan cara dialog untuk menyampaikan aspirasinya.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom, mengatakan, pihaknya terlibat dalam penyerangan yang menewaskan satu anggota brimob di Kampung Opitawak.
”Tembagapura adalah target kami karena Freeport berada di sana. Melalui Freeport, Indonesia telah mengambil sumber daya alam bangsa Papua secara seenaknya,” tegas Sebby.