Sosialisasi Wabah Covid-19 di Surabaya Ditingkatkan
Meskipun Indonesia belum mengonfirmasi adanya temuan kasus Covid-19, Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman wabah tersebut.
Oleh
IQBAL BASYARI/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Meskipun Indonesia belum mengonfirmasi adanya temuan kasus Covid-19, Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman wabah tersebut. Sosialisasi tidak hanya dilakukan kepada warga yang pergi dan kembali dari luar negeri, tetapi juga seluruh warga, terutama siswa sekolah.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Minggu (1/3/2020), mengatakan, kewaspadaan Surabaya terhadap ancaman penularan Covid-19 mulai dilakukan sejak akhir Januari. Setiap warga yang datang dari luar negeri, terutama dari negara-negara yang sudah mengonfirmasi adanya kasus Covid-19, harus melalui pemeriksaan suhu tubuh.
Meskipun sampai saat ini belum ditemukan kasus Covid-19 di Surabaya, kami tetap melakukan antisipasi dengan ketat. Kesehatan warga menjadi hal yang utama. (Tri Rismaharini)
Jika ada penumpang yang mengalami demam di atas 38 derajat celsius, penumpang harus menjalani pemeriksaan, terlebih jika ditemukan gejala-gejala Covid-19, seperti batuk kering, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, serta tubuh terasa letih.
”Meskipun sampai saat ini belum ditemukan kasus Covid-19 di Surabaya, kami tetap melakukan antisipasi dengan ketat. Kesehatan warga menjadi hal yang utama,” ujarnya.
Meskipun lolos dari pemeriksaan kesehatan, kata Risma, pihaknya tetap melakukan pemantauan kepada warga yang datang dari luar negeri selama 14 hari. Apabila selama masa pemantauan ditemukan gejala-gejala Covid-19, petugas kesehatan akan meminta warga tersebut melakukan pemeriksaan di rumah sakit.
Bisa diperpanjang
Pemantauan bisa diperpanjang hingga 28 hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan waktu inkubasi Covid-19 dari 14 hari menjadi 28 hari. ”Surabaya tetap waspada karena menjadi salah satu pintu masuk orang dari luar negeri sehingga risikonya cukup tinggi,” kata Risma.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menuturkan, sosialisasi kepada warga terhadap ancaman Covid-19 terus ditingkatkan. Pemkot Surabaya sudah mengeluarkan surat edaran kepada camat, lurah, ketua RW dan ketua RT, untuk mendeteksi gejala Covid-19 warganya. Surat edaran juga diberikan untuk pengelola pusat perbelanjaan, pasar, hotel, sekolah, apartemen, serta tempat hiburan.
”Sosialisasi kini juga dilakukan di lokasi Hari Bebas Kendaraan Bermotor serta media sosial karena pengaruhnya cukup baik,” ujar Febria.
Dinas Kesehatan juga terus menyosialisasikan perilaku hidup bersih, seperti mencuci tangan dan menutup mulut saat batuk. Cara-cara tersebut mampu mengurangi risiko penularan Covid-19 yang sampai saat ini diketahui bisa ditularkan melalui percikan dahak serta benda-benda yang sudah terkontaminasi virus.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengatakan, siswa sekolah menjadi salah satu ujung tombak dalam menyosialisasikan Covid-19. Anak-anak dinilai peduli dengan kesehatan dan mampu memengaruhi orangtuanya untuk peduli terhadap kesehatan.
”Sosialisasi di sekolah-sekolah rutin digelar bersama petugas dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya,” ucapnya.
Mengutip data Johns Hopkins University’s Centre for Systems Science and Engineering, hingga Minggu petang terdapat 86.986 kasus infeksi telah terkonfirmasi secara global, sebanyak 79.826 kasus terdapat di China. Korban meninggal mencapai 2.979 orang.
Berdasarkan edaran dari Wali Kota Surabaya tersebut, sebaiknya warga Surabaya yang baru kembali dari luar negeri, meski sudah beberapa pekan berlalu, menerima petugas dari puskesmas yang datang ke rumah untuk melakukan pengecekan. Bahkan sebaiknya melaporkan diri ke puskesmas terdekat jika baru kembali dari luar negeri supaya dilakukan pemeriksaan.
”Pemkot Surabaya benar-benar memantau pergerakan warga dan memiliki informasi warga yang baru pulang dari luar negeri, dan sempat transit di beberapa bandar udara. Jadi, petugas dari puskesmas datang dan melakukan pemeriksaan kesehatan warga juga untuk kebaikan bagi warga itu juga,” kata Febria.