Demam dan Sesak Napas, Suami Istri di Kolaka Diisolasi Usai Pulang Umrah
Dua warga Kolaka diisolasi di RS Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara setelah mengalami gangguan pernapasan akut dan demam tinggi. Pasangan suami istri itu baru saja kembali dari ibadah umrah.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS - Dua warga Kolaka diisolasi di RS Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara setelah mengalami gangguan pernapasan akut dan demam tinggi. Kedua warga yang merupakan pasangan suami istri, diketahui baru saja kembali dari ibadah umrah beberapa hari lalu.
Pasangan suami istri, AT (59) dan AD (69), dilarikan ke rumah sakit karena sesak napas dan demam tinggi. Keduanya memiliki panas di atas 38 derajat Celcius. Saat ini kedua pasien berada di ruang isolasi RS Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara, untuk mengantisipasi terjangkit virus korona jenis baru atau Covid-19.
Pelaksana tugas Direktur Rumah Sakit Bahteramas Sjarif Subijakto menuturkan, kedua pasien awalnya dibawa ke RS Kolaka, lalu dirujuk ke RS Kendari. Namun, untuk mengantisipasi adanya virus korona jenis baru, pasien dirujuk ke RS Bahteramas yang menjadi pusat rujukan pasien terduga korona.
“Mereka masuk ke RS Bahteramas sejak Minggu (1/3/2020). Panasnya 38,5 derajat dan mengaku sesak napas. Keduanya baru pulang dari umrah sektiar sepuluh hari lalu. Tapi keduanya tidak ada catatan positif (korona) ketika pulang, dan melewati bandara internasional dengan aman,” terang Sjarif, saat dihubungi, Senin (2/3/2020).
Sejauh ini, menurut Sjarif, pihaknya telah melakukan langkah-langkah pemeriksaan dan penanganan sesuai prosedur. Dari hasil rontgen, seorang pasien didiagnosis mengalami pembesaran jantung, yang menjadi kemungkinan penyebab sesak napas. Pasien kedua mengalami pneumonia.
Selain pemeriksaan kondisi pasien, dilakukan pula pengambilan sampel lendir tenggorokan pasien yang telah dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta. Sjarif menambahkan, dua hari terakhir, kondisi pasien mulai normal. Pihaknya terus memantau dan memastikan kondisi pasien tetap terjaga.
“Kami akan rawat sekitar dua minggu, sampai hasil uji laboratorium datang dan memastikan kondisi pasien,” ucapnya.
Kasus merebaknya virus korona baru terus terjadi di seluruh dunia. Pada Senin siang, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan dua warga Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi korona jenis baru. Kedua orang yang merupakan ibu dan anak ini telah diisolasi di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Di Sulawesi Tenggara, sejumlah warga telah diisolasi dan dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala terinfeksi korona, sehabis bepergian dari luar negeri. Meski demikian, pasien tersebut lalu dipulangkan karena kondisi membaik dan hasil tes dari laboratorium Kemenkes menyatakan negatif korona jenis baru.
Daerah Sultra ini juga dinilai rentan akan masuknya virus korona jenis baru, karena ramainya tenaga kerja asing, khususnya dari China yang bekerja di wilayah ini.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Dinas Kesehatan Sultra Andi Hasnah menuturkan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah pencegahan, mulai dari bandara, juga pelabuhan. Pengecekan kesehatan pekerja asing dan penanganan segera warga yang diduga mengalami indikasi terjangkit virus korona baru, terus dilakukan.