Kontak dengan Warga Singapura yang Positif Korona, 15 Warga Batam Dikarantina
Sebanyak 15 warga Batam, Kepulauan Riau, dikarantina setelah diketahui menjalin kontak dekat dengan warga negara Singapura, VP (37), yang positif terinfeksi Covid-19.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Sebanyak 15 warga Batam, Kepulauan Riau, dikarantina setelah diketahui menjalin kontak dekat dengan warga negara Singapura, VP (37), yang positif terinfeksi Covid-19. Saat ini, petugas kesehatan di Batam masih melacak 26 penumpang yang pernah berada dalam satu kapal bersama VP.
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau (Dinkes Kepri) Tjetjep Yudiana, Senin (2/3/2020), mengatakan, VP datang ke Batam menggunakan kapal feri dan tiba di Pelabuhan Batam Centre pada Kamis (20/2/2020). Tiga hari kemudian, ia kembali ke Singapura menggunakan moda transportasi dan jalur yang sama.
”Pada Kamis (27/2/2020) Nyonya VP dikarantina oleh Pemerintah Singapura. Empat hari kemudian, ia dinyatakan positif terinfeksi Covid-19,” kata Tjetjep.
VP merupakan pasien positif ke-103 di Singapura. Ia diduga tertular Covid-19 dari pasien positif ke-93 yang termasuk dalam kluster penularan Wizlearn Technologies Pte Ltd. Kluster itu merupakan kluster terbaru dari enam kluster penularan yang dipetakan oleh Pemerintah Singapura.
Tjetjep menambahkan, suami serta dua asisten rumah tangga VP di Singapura juga telah dinyatakan terinfeksi Covid-19. Adapun dua anak VP kini masih dalam karantina dan menunggu hasil uji laboratorium di Singapura. ”Dalam satu rumah yang ke Batam itu, empat orang sudah kena,” ucapnya.
VP diketahui memiliki rumah di Batam. Selama berada di Batam, ia menjalin kontak dekat dengan sopir P (33) dan asisten rumah tangga CS (39). Kedua orang itu kemudian menjalin kontak lagi dengan 13 orang lain yang merupakan kerabat.
”P dan dua anggota keluarganya kini dikarantina di rumah. Sementara CS dan kerabatnya ditempatkan di suatu tempat tertutup. Spesimen mereka semua akan dikirim ke Jakarta pada hari ini untuk diteliti,” ujar Tjetjep.
Batam saat ini harus sudah dalam kondisi waspada. Warga diimbau melakukan pola hidup sehat, seperti disiplin mencuci tangan dan mengonsumsi makanan bergisi.
Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi menjelaskan, 11 orang yang akan dikarantina di tempat tertutup itu akan ditempatkan di Asrama Haji Kota Batam. Biaya karantina akan menggunakan anggaran penanggulangan bencana dari Dinas Sosial Kota Batam.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Achmad Farchanny mengatakan, dalam dua kapal feri yang digunakan VP pergi dan pulang dari Batam terdapat 26 warga negara Indonesia dan 82 warga negara Singapura. Petugas kesehatan bekerja sama dengan Imigrasi tengah berusaha melacak keberadaan para penumpang itu.
”Pengawasan di pintu masuk internasional sudah diperketat. Pengecekan suhu tubuh penumpang dari luar negeri dilakukan satu per satu,” kata Achmad.
Sementara itu, Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Batam Slamet Mulsiswanto mengatakan, ada tiga tim yang terdiri atas 12 petugas kesehatan telah disiapkan untuk mengambil spesimen terduga korona di Kepri. Sejauh ini, sebanyak dari 11 spesimen yang telah diteliti semuanya dinyatakan negatif.
Tjetjep mengingatkan, tidak ada orang yang kebal terhadap Covid-19. Batam saat ini harus sudah dalam kondisi waspada. Warga diimbau melakukan pola hidup sehat, seperti disiplin mencuci tangan dan mengonsumsi makanan bergisi.
Meskipun begitu, pemerintah belum mewajibkan warga memakai masker di luar ruangan. ”Kalau saya anjurkan sekarang, tetapi masker tidak ada, panik semua. Yang pakai masker yang sakit saja dulu,” kata Tjetjep.