Pengawasan Penumpang Domestik di Palembang Diperketat
Pemerintah Sumatera Selatan akan melakukan penjagaan ketat di seluruh pintu masuk baik bandara maupun pelabuhan bagi penumpang domestik terutama penumpang yang berasal di kawasan yang sudah terpapar Covid-19.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS--Pemerintah Sumatera Selatan akan melakukan penjagaan ketat di seluruh pintu masuk baik bandara maupun pelabuhan bagi penumpang domestik terutama penumpang yang berasal di kawasan yang sudah terdeteksi terpapar kasus Covid-19. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi masuknya wabah itu ke Sumatera Selatan.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Yusri Senin (2/3/2020) setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua penderita Covid-19 positif di Indonesia. "Bagi warga yang datang dari daerah terjangkit dan mengalami gejala penderita Covid-19, tentu akan diperiksa," katanya.
Mengingat kasus ada di Depok, Jawa Barat maka warga yang datang dan berdomisili di kawasan tersebut akan diawasi secara khusus. Apalagi jika orang tersebut mengalami batuk atau flu, demam tinggi, dan sesak nafas.
Pengawasan akan dilakukan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang dan Pelabuhan Boom Baru Palembang dengan memasang thermal scanner untuk mengukur suhu tubuh. "Pemasangan ini tentu atas koordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang," katanya.
Pihaknya juga akan menginstruksikan setiap rumah sakit di Sumsel untuk menyediakan ruang observasi, setidaknya untuk menangani pasien yang mengalami gejala mirip penderita Covid-19. "Ini sebagai langkah awal walau selanjutnya harus ditangani oleh empat rumah sakit yang sudah ditunjuk," katanya.
Ada 48 orang di Sumsel yang kesehatannya dalam pemantauan.
Keempat rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani pasien yang diduga terjangkit Convid 19 di Sumsel adalah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Mohammad Hoesin Palembang, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kayu Agung, Lahat, dan Lubuk Limggau. "Sampai saat ini di Sumsel belum ada pasien yang positif terjangkit korona. Tetapi kita perlu waspada," tegas Yusri.
Namun ada 48 orang di Sumsel yang kesehatannya dalam pemantauan. Mereka adalah warga yang datang dari negara-negara terjangkit. Namun dari 48 orang tersebut, 38 diantaranya dinyatakan sehat setelah melewati masa inkubasi selama 14 hari. Sebanyak 10 orang diantaranya masih dalam pemantauan.
Yusri berharap agar masyarakat dapat menjalani pola hidup sehat dengan rajin mencuci tangan dan menggunakan masker. Untuk masker, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menyediakan masker sesuai kebutuhan. "Tentu yang menjadi prioritas adalah petugas kesehatan terlebih dahulu," kata dia.
Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Bandara SMB II Palembang Feby Arya mengatakan, sampai saat ini, belum ada instruksi dari Kementerian Kesehatan terkait pemasangan thermal scanner di jalur domestik. Hanya saja, jika dalam waktu dekat ada instruksi untuk pemasangan tentu akan dilakukan segera.
Pemasangan thermal scanner di jalur domestik sudah dilakukan secara situasional. Hal itu dilakukan saat ada kedatangan sejumlah mahasiswa dari Cina yang terbang melalui Jakarta dan sejumlah bandara domestik lain.
Adapun penerbangan reguler internasional di SMB II Palembang bertujuan ke Malaysia, Singapura. Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II, Bandara SMB II Palembang Fahroji menuturkan wabah Covid-19 membuat jumlah penumpang internasional menurun lebih dari 36 persen. Pada Februari 2020 jumlah penumpang hanya 12.772 orang, turun 36,25 persen dari bulan sebelumnya berjumlah 20.036 penumpang. "Memang wabah korona ini berdampak signifikan terhadap penerbangan internasional," katanya.
Fahroji merinci, jumlah penumpang penerbangan rute Palembang-Kuala Lumpur menggunakan maskapai Air Asia di bulan Februari berjumlah 8.189 orang, turun 36,99 persen dari jumlah penumpang di bulan sebelumnya yakni 12.998 orang. Sementara untuk penerbangan ke Singapura menggunakan Maskapai Scoot, jumlah penumpang di bulan Februari sebanyak 4.583 penumpang atau turun 34,88 persen dari jumlah penumpang di Januari yang berjumlah 7.038 orang.
Sejauh ini pihak bandara sudah memasang thermal scanner dan hand sanitizer di ruang tunggu domestik dan internasional. "Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam menindaklanjuti situasi saat ini, "ungkap Fahroji.