Pihak kepolisian terus memperketat pengamanan di Papua. Hal ini dipicu teror kelompok kriminal bersenjata di sejumlah daerah yang terus bergejolak selama dua bulan terakhir.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pihak kepolisian terus memperketat pengamanan di Papua menjelang pelaksanaan sejumlah kegiatan penting, seperti pilkada, Pekan Olahraga Nasional Ke-XX, dan Pesta Paduan Suara Gerejawi pada tahun ini. Hal ini dipicu teror kelompok kriminal bersenjata di sejumlah daerah yang terus bergejolak selama dua bulan terakhir.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw saat dihubungi dari Jayapura, Minggu (1/3/2020). Paulus mengatakan, pihaknya terus menganalisis perkembangan keamanan di Papua sejak awal tahun ini. Hal ini dipicu aksi kelompok kriminal bersenjata yang menyerang aparat keamanan belum terhenti.
Berdasarkan data Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih, sejak Januari hingga kini sudah terjadi tujuh kasus penembakan yang melibatkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di sejumlah kabupaten, yakni Nduga, Intan Jaya, Nabire, Mimika, dan Keerom.
Terakhir, aksi penyerangan terhadap sebuah truk milik Kodim 1701/Jayapura yang sedang melintas di daerah Kampung Kibay, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Sabtu (29/2/2020).
Aksi ini menyebabkan dua anggota Brimob, dua anggota TNI AD, dan lima warga sipil terluka, serta satu anggota Brimob dan satu warga meninggal. Sementara empat warga yang diklaim sebagai simpatisan KKB juga meninggal dalam kontak senjata dengan pihak TNI-Polri.
”Kami akan menggunakan upaya penegakan hukum untuk menghadapi KKB. Perbuatan mereka telah merugikan warga setempat yang ingin hidup aman dan beraktivitas seperti biasanya,” kata Paulus.
Paulus menyatakan, Polda Papua telah menyiapkan strategi pengamanan dan penyediaan pasukan dari luar Papua untuk pengamanan tiga kegiatan penting di Papua tahun ini.
Adapun Kabupaten Mimika akan melaksanakan Pesta Paduan Suara Gerajawi tingkat Papua dan Papua Barat pada 12 hingga 20 Juni 2020.
Sementara 11 kabupaten di Papua juga akan melaksanakan pilkada pada 23 September 2019. Sebanyak 11 kabupaten ini yaitu Waropen, Supiori, Merauke, Yalimo, Boven Digul, Asmat, Mamberamo Raya, Nabire, Keerom, Pegunungan Bintang, dan Yahukimo.
Terakhir agenda Pekan Olahraga Nasional Ke-XX yang terselenggara di empat daerah di Papua pada 20 Oktober sampai 2 November 2020. Kegiatan ini terselenggara di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
”Untuk pengamanan tiga kegiatan ini, kami akan meningkatkan pengawasan di daerah perbatasan dan jalan pintas yang sering digunakan KKB. Kami juga telah meminta tambahan pasukan Brimob sebanyak 13 kompi dari luar Papua secara bertahap,” ujarnya.
Ia pun menegaskan, pimpinan KKB beserta anggotanya di sejumlah daerah, seperti Intan Jaya, Nduga, dan Mimika, dalam kondisi terdesak. Sebab, tim gabungan TNI-Polri telah mengepung daerah tersebut.
”Kami tidak akan menghentikan upaya penegakan hukum selama KKB masih menggunakan kekerasan dengan senjata. Hanya institusi Polri dan TNI yang berwenang untuk memiliki senjata,” kata Paulus.
Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Provinsi Papua Frits Ramandey berpendapat, kontak senjata akan terus terjadi di Papua selama aparat TNI-Polri yang sering berhadapan dengan KKB.
Ia menilai, diperlukan peranan tokoh pemerintah daerah, gereja, dan adat untuk membujuk kelompok bersenjata tersebut menghentikan aksi kekerasan.
”Para tokoh masyarakat dan pemda setempat dapat membujuk kelompok ini untuk berdialog dalam menyampaikan aspirasinya. Hanya dengan dialog, maka dapat ditemukan solusi perdamaian bagi Papua,” kata Frits.