Tim dokter dari Rumah Sakit Mohammad Hoesin, Palembang, sudah mengambil sampel dari MY (64), warga Prabumulih, Sumsel, yang dirawat di ruang isolasi, Selasa (3/3/2020).
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Tim dokter dari Rumah Sakit Mohammad Hoesin, Palembang, sudah mengambil sampel dari MY (64), warga Prabumulih, Sumsel, yang dirawat di ruang isolasi, Selasa (3/3/2020). Pengambilan sampel ini untuk memastikan apakah MY positif mengidap Covid-19 atau tidak.
Setelah tiba dari Jeddah, Arab Saudi, di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, MY mengalami gejala panas tinggi di atas 38 derajat celsius, batuk, dan sesak napas. Melihat gejala tersebut, petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang merujuk MY untuk diisolasi di RS Mohammad Hoesin.
”Pengambilan spesimen sudah selesai. Besok (Rabu) pagi akan dikirim ke Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta,” kata Yusri dari Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan.
Pengambilan sampel hampir sama dengan proses saat pasien sebelumnya, TH (64), yang juga masuk ke ruang isolasi, tetapi sudah dinyatakan negatif Covid-19.
Pengambilan spesimen sudah selesai. Besok (Rabu) pagi akan dikirim ke Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jakarta. (Yusri)
Yusri mengatakan, kemungkinan hasil laboratorium paling cepat dua hari setelah sampel dikirimkan. Setelah pemeriksaan pertama selesai, akan diambil sampel kedua untuk pemeriksaan laboratorium selanjutnya.
”Dari dua pemeriksaan laboratorium itu akan dipastikan apakah MY terjangkit korona atau tidak,” katanya.
Kalau hasil laboratorium menunjukkan negatif Covid-19, terdugas akan dirawat di ruang biasa atau bahkan dipulangkan. Namun, jika positif, akan dilakukan observasi lanjutan.
Bahkan, orang yang sudah berinteraksi atau yang satu pesawat dengan MY akan kembali diobservasi. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang sudah memberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan (HAC) untuk memantau penumpang yang datang bersama MY.
Untuk saat ini, Pemerintah Provinsi Sumsel belum menyiapkan tempat karantina. Untuk sementara, ada ruang pusat krisis Bandara SMB II yang disediakan untuk karantina sementara, jika memang diperlukan.
Kepala KKP Kelas II Palembang Nur Purwoko Widodo mengatakan, sepanjang pemerintah menetapkan kewaspadaan terhadap korona pada Januari 2020, pihaknya menjaga ketat setiap pintu masuk. ”Pemeriksaan dilakukan di ambang luar pelabuhan dan di kedatangan domestik dan internasional bandara,” katanya.
Kru kapal
Sepanjang Februari, ujar Nur, ada 160 kapal yang sudah diperiksa dengan jumlah kru kapal mencapai 908 orang. Adapun untuk di Bandara SMB II, ada 440 pesawat yang diawasi dengan jumlah penumpang yang menerima HAC mencapai 5.231 kartu. Hal ini dilakukan sebagai upaya cegah tangkal masuknya Covid-19 di Sumsel.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy menerangkan, pihaknya sudah menginstruksikan semua puskesmas yang ada di 17 kabupaten dan kota di Sumsel untuk optimal dalam melakukan pengawasan.
Pengawasan dilakukan terhadap semua orang yang masuk dalam status pemantauan. ”Puskemas menjadi ujung tombak pengawasan terhadap wabah ini,” ungkapnya.
Ahmad Suheimi dari Humas RSMH Palembang membenarkan bahwa MY sudah dirawat di ruang isolasi RSMH Palembang oleh Tim Infeksi Emerging. Hanya saja, dirinya belum memberikan keterangan mengenai penyakit yang dialami MY. ”Kita masih menunggu hasil laboratorium,” katanya.