Saat warga di banyak daerah kesulitan mendapatkan masker dan antiseptik pembersih tangan, warga Magelang, Jawa Tengah, meningkatkan konsumsi jamu tradisional.
Oleh
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Saat warga di banyak daerah kesulitan mendapatkan masker dan antiseptik pembersih tangan, warga Magelang, Jawa Tengah, meningkatkan konsumsi jamu tradisional.
Sriningsih (42), produsen dan penjual jamu tradisional asal Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, mengungkapkan, jamu kunyit asam dan temulawak memang bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh, yang baru disadari banyak orang setelah marak pemberitaan terkait pencegahan Covid-19.
Tuti (45), produsen dan penjual jamu tradisional keliling di Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Selasa (3/3/2020), mengaku omzetnya naik, dari tiga botol jamu kunyit asam per hari menjadi enam botol per hari. Di sisi lain, warga kewalahan mencari masker dan pembersih tangan instan (hand sanitizer).
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan, kini pihaknya kesulitan menyediakan 300-500 masker bagi wisatawan setiap hari karena tidak ada stok di apotek di Magelang hingga Yogyakarta.
Hitungan jam
Di Pontianak, Kalimantan Barat, pembelian pembersih tangan dan masker di sejumlah apotek meningkat sejak merebaknya virus Covid-19. Bahkan, saat pasokan datang, dalam hitungan jam habis terjual.
Sementara di Ambon, Maluku, Kepala Subbagian Umum dan Hubungan Masyarakat RSUD Haulussy N Rumra mengatakan, mereka kekurangan alat pelindung diri petugas medis.
Di Jakarta, PD Pasar Jaya memastikan masker tetap tersedia meskipun pembelian warga dijatah. Direktur Utama Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, Pasar Jaya memiliki stok masker 1.450 boks.