Kesiapsiagaan daerah dalam menangani wabah Covid-19 sedang diuji. Kini sudah ada sejumlah pasien yang dirawat dan diisolasi di rumah sakit sekaligus diawasi.
Oleh
TIM KOMPAS
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 64 pasien, dalam pengawasan terkait Covid-19, sedang dirawat di sejumlah rumah sakit di daerah. Mereka dirawat di ruang isolasi dan masih menunggu hasil uji laboratorium di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta. Di Kalimantan Tengah, dua pasien masih dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus, Palangkaraya.
Kepala Bidang Pendidikan, Pengembangan SDM, dan Humas RSUD Doris Sylvanus, Riza Syahputra, mengungkapkan, dua pasien dalam pengawasan itu baru pulang dari salah satu negara terjangkit virus korona di Asia. ”Ruang isolasi tidak bisa diakses sembarangan dan jauh dari ruangan lain sehingga (pasien lain) tidak perlu khawatir terjangkit. Itu sudah kami siapkan sejak korona masih terdeteksi di China,” ucap Riza, Rabu (4/3/2020).
Di Mataram, Nusa Tenggara Barat, empat pasien yang terdiri dari seorang warga India dan tiga warga Indonesia dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB karena diduga terinfeksi Covid-19. Dua dari mereka baru pulang dari badah umrah. I Nyoman Wijaya Kusuma, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Provinsi NTB, mengatakan, pasien dari India itu merupakan rujukan dari RSUD Selong, Lombok Timur.
Kondisi sampai hari ini menunjukkan pasien masih sadar penuh, masih demam tetapi keluhannya berkurang.
Ia dirawat di RSUD Provinsi NTB sejak Senin (2/3). Sebelum tiba di Lombok warga India, beristrikan WNI itu, memiliki riwayat perjalanan ke Malaysia. Adapun tiga warga Indonesia lain yang juga diisolasi, seorang di antaranya baru pulang dari liburan bersama keluarga ke Bangkok. Sementara dua lainnya baru pulang setelah menjalani ibadah umrah dan sempat transit di Malaysia.
Sampel swap tenggorokan dan hidung dari keempat pasien sudah dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemenkes. Hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam beberapa hari ke depan. Sementara itu, satu pasien yang diobservasi di ruang isolasi RSUD Banyumas, Jateng, telah mengalami kondisi yang mulai membaik. Pasien perempuan yang baru kembali dari Hong Kong itu dirawat sejak Selasa (3/3).
Pemantauan dilakukan sembari menunggu hasil pemeriksaan swap. Selain itu, ada satu pasien baru yang sudah menjalani observasi di ruang isolasi RSUD Banyumas. ”Kondisi sampai hari ini menunjukkan pasien masih sadar penuh, masih demam tetapi keluhannya berkurang,” kata Wakil Direktur Umum RSUD Banyumas Noegroho Harbani.
RSUD Banyumas menyediakan dua unit ruang isolasi, lengkap tim khusus dengan peralatan standar untuk penanganan pasien dengan penyakit menular. Dari pantauan kemarin, tim mengenakan alat pelindung diri lengkap. Mereka menyiapkan keperluan karena kehadiran pasien baru di sekitar Ruang Seruni, yang dikhususkan bagi pasien penyakit paru.
Di lokasi ini terdapat delapan ruangan, dua di antaranya digunakan sebagai ruang isolasi dan berada di paling ujung. Para pengunjung tidak diperkenankan mendekat. Pengunjung hanya bisa melihat ujung ruangan dari jarak sekitar 15 meter dengan penjagaan seorang petugas. Sebelum pasien dibawa masuk ke ruang isolasi, area selasar disterilkan dari orang-orang.
Pintu masuk
Kesiapsiagaan dalam menangani wabah Covid-19 tidak hanya terpantau di rumah sakit. Di NTB, sosialisasi terkait Covid-19 mulai dilakukan di sekolah-sekolah hingga masyarakat umum. Pengawasan diperketat di pintu masuk dari luar daerah, seperti di bandara dan pelabuhan. Di Bandara Internasional Lombok, pengawasan dilakukan dengan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh.
Hal serupa dilakukan di Pelabuhan Bangsal Lombok Utara, termasuk terhadap wisatawan yang akan berlibur ke kawasan Gili. ”Sejak awal kami sudah sangat ketat. Semua yang singgah di negara-negara terjangkit kami pantau, baik di rumah maupun tempat menginap. Setelah itu, kalau gejalanya bertambah, dibawa ke ruang isolasi,” ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Mataram I Wayan Diatmika.
Sementara itu, upaya pencegahan penyebaran virus korona baru dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional III dengan meningkatkan pembersihan di setiap rangkaian kereta ringan (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan. Manager Humas PT KAI Divre III Aida Suryanti mengatakan, pembersihan kereta sejatinya rutin dilakukan setiap hari.
Namun, sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua pasien yang positif terjangkit Covid-19, pihaknya meningkatkan pembersihan menggunakan disinfektan. Pantauan kemarin, pembersihan di setiap rangkaian kereta terutama dilakukan di bagian yang sering digunakan penumpang untuk pegangan.
Selain itu, di setiap stasiun LRT di Palembang tersedia cairan antiseptik yang diletakkan di loket pembayaran. ”Ini upaya pencegahan penyebaran Covid-19,” kata Aida. (IDO/ZAK/DKA/RAM/ESA/KOR)