Sebaran virus SARS-CoV-2 di dunia turut berdampak pada kunjungan wisatawan di Indonesia. Namun, hingga pekan ini, arus wisatawan di tiga gili di Lombok, Nusa Tenggara Barat, masih ramai.
Oleh
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Sebaran virus SARS-CoV-2 di dunia turut berdampak pada kunjungan wisatawan di Indonesia. Namun, hingga pekan ini, arus wisatawan di tiga gili di Lombok, Nusa Tenggara Barat, masih ramai. Ini berbeda dengan kunjungan wisata ke Aceh dan Sumatera Barat, misalnya.
Kamis (5/3/2020), kapal cepat pengangkut wisatawan dari Bali ke kawasan gili, Lombok, beroperasi seperti biasa. Jumlah wisatawan stabil meski ada empat pasien diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB, satu orang di antaranya berkebangsaan India. Kepala Kantor Syahbandar Pemenang, Lombok Utara, Heru Supriyadi mengatakan, jumlah wisatawan yang masuk ke kawasan gili, Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, sekitar 1.100 orang setiap hari.
Kemarin, sebanyak 17 kapal beroperasi dengan membawa 1.135 penumpang dari Bali. Dari jumlah itu, 651 orang turun di Gili Trawangan, 317 orang di Gili Air, 52 orang di Gili Meno, dan 133 orang di Pelabuhan Bangsal. ”Jumlahnya tak jauh beda dari jumlah wisatawan yang tiba tiap hari sepanjang Januari-Februari,” kata Heru.
Pengumuman kasus positif Covid-19 dan adanya pasien di RSUD Provinsi NTB belum berdampak signifikan.
Sebagai antisipasi wabah, semua wisatawan asal Bali yang didominasi warga asing diperiksa di Pelabuhan Bangsal. Tim gabungan memeriksa suhu tubuh wisatawan, termasuk awak kapal, satu per satu. Pelabuhan Bangsal merupakan pelabuhan penyeberangan bagi kapal penyeberangan umum dan tempat transit kapal cepat tujuan Gili. Lokasi pelabuhan itu 28 kilometer di utara Mataram, ibu kota NTB.
Dibandingkan dengan jumlah wisatawan Juni-Agustus, jumlah saat ini memang lebih sedikit. Namun, itu terjadi karena Januari-Maret adalah masa low season (sepi pengunjung). Dengan kata lain, menurut Heru, pengumuman kasus positif Covid-19 dan adanya pasien di RSUD Provinsi NTB belum berdampak signifikan.
Terkait pasien itu, menurut Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD NTB dr I Nyoman Wijaya Kusuma, suhu tubuh keempat pasien, yakni NF (35), warga India, dan tiga warga NTB, yakni G (10), T (50), dan A (49), sudah normal.
Selancar ditunda
Di Lampung, wabah Covid-19 membuat kejuaraan selancar internasional di Kabupaten Pesisir Barat pada 13-19 April 2020 ditunda 15-21 Juli. ”Kejuaraan akan diikuti 130 peserta dari 25 negara,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat Gunawan. Penundaan itu atas rekomendasi pengelola World Surf League selaku badan pengelola peselancar internasional.
Sebagian besar atlet khawatir. Meski kejuaraan ditunda, kunjungan wisatawan mancanegara ke Pesisir Barat masih normal. Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung Friandi Indrawan menyatakan, industri perhotelan di Lampung belum merasakan dampak Covid-19.
Di Aceh beda lagi, jumlah kunjungan turis asing menurun drastis. Sejumlah kegiatan wisata internasional sepanjang 2020 terancam batal digelar. Februari lalu, Pemerintah Kota Sabang menolak kedatangan kapal pesiar yang mengangkut 4.000 turis. ”Ada potensi pendapatan warga hilang, tetapi ini untuk antisipasi penyebaran korona,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang Jamaluddin.
Di Sumatera Barat, sejumlah hotel melayani pembatalan pemesanan kamar hotel. Tingkat hunian hotel 30-40 persen dari kondisi normal 50-60 persen. (ZAK/VIO/AIN/JOL/EGI)