Empat Hari Lewat, Korban Hilang karena Banjir di Poso Belum Ditemukan
Banjir bandang di Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, belum juga ditemukan, Jumat (6/3/2020). Hujan masih mengguyur di lokasi bencana.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·2 menit baca
PALU, KOMPAS — Memasuki hari keempat pencarian, korban banjir bandang di Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (6/3/2020), belum juga ditemukan. Hujan yang terus-menerus di lokasi kejadian menjadi salah satu kendala pencarian.
Mariam Lambangu (51) terbawa banjir dan dinyatakan hilang saat banjir disertai lumpur, potongan kayu, dan bebatuan menerjang Desa Lengkeka, Selasa (3/3/2020). Ia terbawa air saat lari meninggalkan rumah bersama suaminya. Suaminya selamat dalam bencana tersebut. Desa Lengkeka dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor sekitar dua jam dari Poso, ibu kota Kabupaten Poso.
Banjir itu menerjang dari hutan di pegunungan menuju rumah-rumah warga. Material banjir meluncur keluar dari sungai yang kering. Material banjir bandang menuju Sungai Lariang, sungai besar di kawasan Lembah Bada itu.
Kepala Badan SAR Nasional Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Basrano di Palu, Sulteng, Jumat (6/3/2020) menyampaikan, tim akan memperluas area pencarian, terutama ke Sungai Lariang dengan radius hingga 3 kilometer, baik di dalam sungai maupun bantaran sungai. Tim menemui kendala, yakni hujan yang terus-menerus di daerah itu. Pencarian tidak bisa leluasa karena tim tetap waswas.
Jumlah personel khusus dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu 10 orang. Mereka bekerja bersama tim gabungan TNI/Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Poso, dan warga setempat. Operasi digelar selama tujuh hari atau hingga Senin (9/3/2020).
Pencarian sejauh ini dilakukan secara manual, tanpa alat berat. Alat berat dioperasikan untuk membersihkan lumpur di rumah-rumah warga. Basrano menyatakan, pihaknya tak memiliki alat berat khusus untuk pencarian, terutama menyingkirkan lumpur dan kayu guna menemukan korban.
Masih mengungsi
Hingga Jumat ini, warga Desa Lengkeka masih mengungsi di kantor Camat Lore Barat. Warga berjumlah 900 jiwa belum diizinkan pulang ke rumah masing-masing untuk mengantisipasi kemungkinan bencana susulan karena hujan masih mengguyur daerah itu.
”Kami belum kasih (mereka kembali ke rumah). Ini masih hujan terus,” kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Poso Marhaento Bouti.
Marhaento menyatakan, kebutuhan pengungsi ditangani pemerintah dan berbagai pihak, seperti TNI dan sukarelawan yang merupakan warga sekitar. Ada tiga dapur umum untuk melayani kebutuhan para pengungsi.
BPBD Poso mendata, akibat bencana itu enam rumah hanyut terbawa banjir, 24 rumah mengalami rusak berat, yakni terendam lumpur lebih dari 2 meter dan sebagian elemen rumah roboh, serta 100 rumah rusak ringan.
Menurut Kepala Penerangan Komando Resor Militer 132/Tadulako Kapten Ahmad Jaya, selain dapur umum dan tenaga pencarian, tim juga membuka posko kesehatan untuk melayani warga. Sejauh ini tak ada penyakit serius. Sejumlah warga mengalami sakit ringan, seperti influenza.