Satu Pasien Lagi Terduga Covid-19 Terdeteksi di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya
Satu lagi pasien dengan dugaan terjangkit Coronavirus Disease (Covid-19) masuk ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Satu lagi pasien dengan dugaan terjangkit Coronavirus Disease (Covid-19) masuk ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Ia langsung dikawal oleh petugas kesehatan setelah terdeteksi oleh alat pendeteksi panas tubuh di Bandar Udara Tjilik Riwut.
Pasien yang identitasnya dirahasiakan itu tiba di Bandara Tjilik Riwut pada Jumat (6/3/2020) sekitar pukul 17.00. Saat yang bersangkutan hendak keluar dari terminal kedatangan, petugas langsung membawanya ke ruangan yang sudah dilengkapi peralatan dan petugas kesehatan.
”Ia terdeteksi thermal scanner karena panas tinggi, lalu langsung dibawa ke sini (RSUD Doris Sylvanus). Kami bawa ke ruang isolasi,” kata Kepala Bidang Pendidikan, Pengembangan SDM, dan Hubungan Masyarakat RSUD Doris Sylvanus, Riza Syahputra.
Riza mengungkapkan, sebelum dibawa ke RSUD Doris Sylvanus, pasien tersebut diperiksa petugas dan memenuhi syarat untuk diawasi. Pasien tersebut juga baru pulang dari salah satu negara yang terjangkit dan tiba di Indonesia pada 25 Februari lalu.
”Dia bukan warga Kalteng. Di sini tinggal di hotel. Tetapi, sebelum ke hotel langsung kami bawa ke rumah sakit untuk diambil tindakan selanjutnya,” katanya.
Riza menambahkan, pihaknya tidak bisa memastikan apakah yang bersangkutan positif terjangkit Covid-19 atau tidak. Ia pun menegaskan pihaknya langsung mengambil sampel di tenggorokan dan saluran pernapasan lainnya untuk dikirim ke Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Dengan tambahan satu pasien, total terdapat tiga orang dalam pengawasan Covid-19 di ruang isolasi RSUD Doris Sylvanus. Sebelumnya, dua orang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam pengawasan dan menunggu hasil uji laboratorium.
Sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan, RSUD Doris Sylvanus menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19. Meskipun demikian, rumah sakit ini tidak memiliki alat dan laboratorium untuk memeriksa pasien dengan Covid-19. Namun, mereka menyiapkan setidaknya 20 petugas kesehatan yang sudah dilatih untuk menangani pasien dengan dugaan Covid-19.
”Kami punya ruangan yang kami gunakan untuk kasus flu burung dulu, lalu sudah ada protokolnya, jadi petugas kesehatan sudah siap semua. Sekarang semua tinggal menunggu hasil uji laboratorium,” kata Riza.
Riza menjelaskan, selain ruang isolasi, pihaknya juga menyiapkan satu bangsal dengan sembilan tempat tidur. ”Ruang isolasi itu tidak bisa diakses sembarangan dan jauh dari ruangan lain sehingga tidak perlu khawatir terjangkit. Itu sudah kami siapkan sejak korona masih terdeteksi di China,” ungkap Riza.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti mengungkapkan, selama virus korona terdeteksi di China, terdapat empat pasien terdugaCovid-19 yang pernah dirawat di Kalteng. Namun, setelah diperiksa dan dilakukan pengambilan sampel, semua uji laboratorium menunjukkan hasil negatif.
Selain itu, lanjut Suyuti, terdapat dua mahasiswa yang pernah mengenyam pendidikan di Wuhan, China, yang juga telah menjalani masa observasi selama 14 hari di Natuna dan sudah pulang ke Kalteng. Pihaknya yakin kedua mahasiswa yang tinggal di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kota Palangkaraya itu tidak terjangkit virus korona.
”Satu-satunya cara untuk membatasi penularan memang ruang isolasi bagi yang sakit. Makanya, kami selalu meminta kesediaan pasien untuk diisolasi demi keluarga dan masyarakat. Namun, sampai saat ini semua terbukti negatif,” ungkap Suyuti.
Suyuti menambahkan, terdapat dua rumah sakit di Kalteng yang menjadi rujukan pasien yang terjangkit virus korona. Pihaknya bersama rumah sakit dan pemerintah di setiap kabupaten/kota memilki persediaan dan persiapan yang memadai untuk menghadapi penyakit itu.