Upaya antisipasi penyebaran virus SARS-CoV-2 di daerah terus dilakukan. Di Sukoharjo, Jawa Tengah, dinas kesehatan setempat memantau para tenaga kerja asing yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SUKOHARJO, KOMPAS - Upaya antisipasi penyebaran virus SARS-CoV-2, di daerah terus dilakukan. Di Sukoharjo, Jawa Tengah, Dinas Kesehatan setempat memantau para tenaga kerja asing yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri. Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Ir Soekarno, Sukoharjo juga melakukan berbagai persiapan menangani pasien terinfeksi Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sukoharjo Bejo Raharjo mengatakan, saat ini ada 141 tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Sukoharjo. Sebagian TKA itu berasal dari China, termasuk ada yang dari Provinsi Hubei di China. ”Kami memantau para tenaga kerja asing yang punya riwayat bepergian ke luar negeri,” ujarnya di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (6/3/2020).
Kami memantau para tenaga kerja asing yang punya riwayat bepergian ke luar negeri.
Menurut Bejo, perusahaan diwajibkan melapor kepada Dinas Kesehatan Sukoharjo serta Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Sukoharjo jika ada TKA mereka pulang dan kembali lagi ke Sukoharjo. ”Setelah mereka kembali ke sini, kami lakukan pemeriksaan apakah dia masuk kategori orang dalam pemantauan atau pasien dalam pengawasan,” katanya.
Menurut Bejo, sebanyak 26 TKA asal China terpantau pulang ke kampung halaman mereka pada saat Imlek 2020. Setelah mereka kembali ke Sukoharjo, langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para TKA tersebut.
Selama 14 hari sejak kedatangan kembali, mereka terus diperiksa kesehatannya sebanyak dua kali sehari, meliputi pemeriksaan suhu tubuh dan lainnya, di klinik perusahaan. ”Dari 26 itu, tidak ada satu pun yang masuk kriteria orang dalam pemantauan atau pasien dalam pengawasan,” ujarnya.
Sebagai antisipasi penyebaran virus SARS-CoV-2 di Sukoharjo, Bejo menyatakan, para dokter praktik swasta dan klinik kesehatan diwajibkan membuat laporan setiap hari pada pukul 09.00 ke puskesmas terdekat, baik ada pasien dengan kategori orang dalam pemantauan maupun kategori pasien dalam pengawasan. Setiap hari pukul 10.00, semua puskesmas juga harus memberikan laporan serupa kepada Dinas Kesehatan Sukoharjo.
Satu orang dirawat
Menurut Bejo, ada satu warga Sukoharjo sempat dirawat di ruang isolasi selama tiga di RSUD Ir Soekarno setelah pulang dari ibadah umrah, Jumat (28/2). Setelah menjalani perawatan, pasien tersebut dinyatakan tidak terinfeksi virus Covid-19, tetapi flu biasa dan telah sembuh. ”Pasien itu sudah dipulangkan, tetapi tetap kami lakukan pemantauan selama 14 hari sejak kedatangannya di Tanah Air,” katanya.
Menurut Bejo, Dinas Kesehatan Sukoharjo telah menyiapkan logistik layanan kesehatan, antara lain baju apron, sepatu bot, kacamata gogle, serta masker N-95 buat petugas. Selain itu, juga masker bedah untuk pasien, hand sanitizer bagi petugas dan pasien, serta cairan disinfektan dan sterilisator. Untuk penanganan pasien, RSUD Ir Soekarno telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan tingkat kabupaten.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Ir Soekarno, Yulia Astuti, mengatakan, RSUD Ir Soekarno telah menyiapkan ruang isolasi yang memiliki tiga tempat tidur. Saat ini juga tengah dibangun ruang isolasi baru yang berlokasi di dekat instalasi gawat darurat dengan daya tampung dua tempat tidur yang ditargetkan rampung dua minggu ke depan.
Jika ada pandemi, telah disiapkan satu ruangan khusus dengan kapasitas 16 tempat tidur. Selain itu, juga disiapkan satu ambulans khusus penyakit infeksi. ”Kami punya alat pelindung diri, ada 36, tapi kami sudah pesan lagi,” ujarnya.