Bulog Banyumas memproduksi beras bervitamin untuk menunjang kebutuhan gizi warga. Beras bermerek Fortivit itu sudah beredar di pasar.
Oleh
Megandika Wicaksono
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Perum Bulog Cabang Banyumas memproduksi beras bervitamin bernama Fortivit. Beras premium ini diproduksi dari beras lokal area Banyumas dan sekitarnya untuk mencukupi gizi masyarakat serta mencegah tengkes (stunting).
Dani menyampaikan, pemrosesan beras Fortivit dilakukan di unit produksi Bulog di Gumilir, Cilacap, Jawa Tengah. Produksi beras bervitamin itu sudah berlangsung setahun.
Selain beras bervitamin, Bulog Cabang Banyumas juga memproduksi beras merah dengan label ”Caping Emas” dengan harga Rp 15.000 per kilogram. ”Produksi beras Fortivit sekitar 100 ton per bulan dan untuk beras merah produksinya 20-30 ton per bulan,” ujarnya.
Beras bervitamin tersebut memiliki kandungan nutrisi, antara lain, vitamin B1 (tiamin), Vitamin B3 (niasin), vitamin B6, vitamin B9 (asam folat), vitamin B12, zat besi (Fe), dan seng (Zn).
Beras ini juga memiliki sejumlah manfaat, seperti meningkatkan stamina dan imunitas tubuh, melancarkan sirkulasi darah, serta menjaga fungsi jantung, saraf, otak, mata, dan telinga. ”Beras ini (dijual) sudah sampai Jakarta hingga luar Jawa seperti NTT. Pemasarannya melalui jaringan online, Bulog, dan juga Rumah Pangan Kita,” katanya.
Anggota DPR Komisi VI, Siti Mukaromah, yang mengunjungi Kantor Cabang Perum Bulog Banyumas mengapresiasi inovasi tersebut dan berharap beras bervitamin juga diproduksi untuk semua jenis beras supaya seluruh elemen masyarakat mampu menikmatinya.
”Seluruh beras ini bisa diolah atau disiapkan menjadi beras Fortivit, tidak membedakan jenis berasnya. Artinya, saya pikir, ini bisa menjadi konsumsi bagi seluruh elemen masyarakat tergantung daya beli mereka,” tutur Siti.
Terkait kesiapan pangan menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, Dani menyebutkan, pihaknya siap menyerap beras dari petani. Kapasitas gudang di wilayah Perum Bulog Cabang Banyumas mencapai 29.000 ton. ”Diprediksi panen raya di wilayah Banyumas dan sekitarnya mulai April ini,” kata Dani.
Diprediksi panen raya di wilayah Banyumas dan sekitarnya mulai April ini
Dani juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir mengenai ketersediaan stok beras, apalagi di tengah isu persebaran virus korona jenis baru saat ini. ”Jangan sampai ada kekhawatiran di masyarakat. Sekarang ada virus korona dan menghadapi Lebaran, jangan khawatir, Bulog stoknya sangat cukup,” ujarnya.
Dari pantauan, hamparan sawah menghijau di sekitar Sokaraja, Banyumas, serta di sekitar Desa Pegalongan, Patikraja, Banyumas. Sebagian tanaman bahkan sudah mulai mengeluarkan bulir-bulir padi pada ujungnya.