Satgas Covid-19 Keliling RSUD Suradadi Simulasikan Alur Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Suradadi menggelar simulasi alur kerja satuan tugas Covid-19 keliling di Desa Suradadi, Kecamatan Suradadi, Tegal, Jawa Tengah, Senin (9/3/2020). Sekitar 1.500 warganya adalah ABK migran.
Oleh
KRISTI UTAMI
·4 menit baca
SLAWI, KOMPAS-Rumah Sakit Umum Daerah Suradadi menggelar simulasi alur kerja satuan tugas Covid-19 keliling di Desa Suradadi, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (9/3/2020). Kecamatan ini dipilih karena lebih dari 1.500 warganya adalah awak buah kapal migran yang sebagian besar diperkirakan akan kembali pada Mei mendatang.
Rumah Sakit Umum Daerah Suradadi merupakan salah satu rumah sakit satelit yang ditunjuk untuk menanggulangi penyebaran virus korona terbaru atau SARS-Cov-2 di wilayah pesisir pantai utara Kabupaten Tegal. Sebagai rumah sakit satelit, RSUD Suradadi diharapkan mampu menerima pasien dalam pengawasan, melakukan pemeriksaan radiologi awal, dan merujuk ke rumah sakit rujukan jika menemukan adanya pasien yang diduga terserang Covid-19.
Selain menyiapkan beberapa fasilitas penunjang seperti alat perlindungan diri, instalasi radiologi, RSUD Suradadi juga membentuk satgas Covid-19 keliling yang siap melayani masyarakat selama 24 jam penuh. Tujuannya, mendekatkan layanan kepada masyarakat dan mempercepat respon atas aduan terkait ditemukannya pasien terduga terinfeksi virus korona terbaru atau SARS-Cov-2 di pesisir pantai utara Tegal.
Sistem jemput bola atau mendatangi satu per satu rumah warga ini juga dinilai efektif untuk menekan penyebaran penyakit. Sebab, penjemputan pasien ke rumah masing-masing akan mengurangi interaksi pasien dengan masyarakat lain dibanding dengan jika pasien datang sendiri ke rumah sakit.
"Kami berpesan, jika ada keluarga atau tetangganya yang baru pulang dari luar negeri dan memiliki gejala seperti penyakit Covid-19 untuk segera melapor atau menelpon nomor 08112880388. Nanti, satgas Covid-19 keliling akan mendatangi rumah warga tersebut untuk memeriksa kesehatannya," kata Direktur RSUD Suradadi Ruszaeni, Senin.
Meski tak memiliki gelaja seperti penyakit Covid-19, warga yang baru pulang dari luar negeri diminta untuk tetap melapor kepada satgas Covid-19 keliling. Sehingga, warga yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri bisa diawasi kesehatannya selama 14 hari, sesuai imbauan Pemerintah Kabupaten Tegal.
Setelah sosialisasi selesai dilakukan, warga diajak menyimulasikan alur kerja satgas Covid-19. Simulasi dimulai saat Ruszaeni mendapatkan telepon dari warga Desa Suradadi bahwa ada keluarganya yang mengalami gejala mirip penyakit Covid-19, setelah pulang berlayar dari Amerika Serikat.
Saat satgas Covid-19 keliling menuju rumah pasien, Ruzaeni langsung meminta petugas Instalasi Gawat Darurat RSUD Suradadi menyiapkan ruang isolasi sementara. Begitu sampai, tiga petugas kesehatan langsung memeriksa kesehatan warga tersebut.
Karena memiliki gejala mirip penyakit Covid-19 dan memiliki riwayat bepergian ke luar negeri, pasien tersebut langsung dibawa ke RSUD Suradadi untuk diperiksa lebih lanjut dan difoto rontgen. Jika hasil foto rontgen menunjukkan adanya kemungkinan pasien mengidap Covid-19, RSUD Suradadi akan merujuknya ke RSUD Kardinah Kota Tegal atau RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal.
Rofiyatun (41), peserta simulasi mengatakan, sosialisasi dan simulasi ini penting bagi dirinya. Rofiyantun tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Suami saya yang kerja menjadi awak buah kapal di Amerika Serikat akan pulang pada Agustus mendatang. Nanti, kalau suami saya sudah tiba di rumah, saya akan menghubungi satgas Covid-19 keliling agar suami saya diperiksa kesehatannya," ucap Rofiyatun.
Suami saya yang kerja menjadi awak buah kapal di Amerika Serikat akan pulang pada Agustus mendatang. Nanti, kalau suami saya sudah tiba di rumah, saya akan menghubungi satgas Covid-19 keliling agar suami saya diperiksa kesehatannya
Sementara itu, Camat Suradadi Ahmad Susianto mengatakan, saat ini, ada sekitar 2.500 warga Kecamatan Suradadi yang saat ini bekerja di luar negeri seperti, Taiwan , China, Portugal Spanyol, dan Korea Selatan. Sebanyak 1.400 di antaranya berasal dari Desa Suradadi. Sebagian pekerja migran tersebut diperkirakan akan pulang menjelang Ramadan pada Mei 2020.
"Kami mengimbau seluruh kepala desa dan perangkat desa yang ada di Kecamatan Suradadi untuk mengawasi dan segera melapor apabila ada warganya yang baru pulang dari luar negeri. Nanti, di kantor-kantor desa juga akan dipasang spanduk informasi terkait korona untuk memperluas pengetahuan dan kesadaran masyarakat," tutur Ahmad.
ABK migran merupakan salah salah satu kelompok yang berisiko terpapar Covid-19. Seperti yang terjadi kepada ABK asal Kabupaten Pemalang, beberapa waktu lalu. ABK tersebut diisolasi di RSUD Kardinah Kota Tegal, Kamis (5/3/2020) setelah mengeluh demam, flu, dan batuk sepulang berlayar dari Singapura.
Sabtu (7/3/2020), petugas dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan melakukan swab tenggorok kepada ABK tersebut. Hasil pasti terkait positif atau negatifnya ABK tersebut dari infeksi SARS-Cov-2 akan diketahui paling lama Kamis (12/3/2020).