Tabrakan Kapal di Sungai Sebangau, Lima Petugas TNS Masih Dicari
Tabrakan terjadi antara kapal kayu atau kelotok bermesin dan ”speed boat” rombongan tim persiapan kunjungan Ratu dan Raja Belanda di Sungai Sebangau, Kota Palangkaraya. Sampai saat ini, lima orang hilang dan dua selamat.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Tabrakan terjadi antara kapal kayu atau kelotok bermesin dan kapal cepat (speed boat) rombongan tim persiapan kunjungan Raja dan Ratu Belanda di Sungai Sebangau, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sampai berita ini diturunkan, lima orang dilaporkan belum ditemukan. Adapun dua orang yang selamat telah dievakuasi ke rumah sakit.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (9/3/2020) siang sekitar pukul 12.00. Rombongan diduga hendak menuju kawasan Resor Mangkok, Taman Nasional Sebangau (TNS), yang rencananya menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi Ratu Belanda pada Jumat (12/3) mendatang.
Rombongan yang melakukan peninjauan adalah rombongan TNI bersama Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dalam satu kapal, dan satu kapal lagi merupakan rombongan petugas TNS.
Salah satu polisi hutan Provinsi Kalteng, Yunus, mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya baru mendapatkan informasi dari satu kapal yang ditumpangi oleh pegawai TNS. Total tujuh petugas yang ikut dalam kapal tersebut. Lima di antaranya belum ditemukan, dua sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus. ”Kalau kapal yang ditumpangi oleh TNI, saya belum tahu jumlah penumpang ataupun korban,” kata Yunus.
Yunus menambahkan, kapal itu bertubrukkan karena lokasi masuk di kawasan memang sempit. ”Saat ini tim kami sudah di lokasi untuk melakukan pencarian,” katanya.
Informasi yang diperoleh Kompas, terdapat delapan penyelam dan belasan personel, baik dari TNI maupun polisi, berada di lokasi untuk membantu pencarian korban. Mereka berkumpul di Dermaga Kereng Bangkirai, sekitar 10 kilometer dari pusat kota Palangkaraya.
Kami keluarga berharap segera ditemukan biar hanya celananya saja.
Hamidah (45), warga Kereng Bangkirai dan merupakan salah satu keluarga korban, mengungkapkan, dua korban merupakan adik dan keponakannya. Mereka sedang mengantar logistik untuk petugas yang berjaga di Resor Mangkok. Menurut dia, keduanya memang sudah bertahun-tahun bertugas di TNS.
”Kami keluarga berharap segera ditemukan biar hanya celananya saja,” kata Hamidah.
Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak TNI mengenai jumlah penumpang dan korban yang masih dicari.