Kabupaten Ketapang di Kalimantan Barat Rawan Demam Berdarah Dengue
Kabupaten Ketapang menjadi daerah paling rawan demam berdarah dengue di Kalimantan Barat, setidaknya dalam setahun terakhir. Kesadaran masyarakat mencegah munculnya penyakit mematikan ini harus ditingkatkan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kabupaten Ketapang menjadi daerah paling rawan demam berdarah dengue di Kalimantan Barat, setidaknya dalam setahun terakhir. Kesadaran masyarakat mencegah munculnya penyakit mematikan ini serta gerakan lintas sektor hingga ke tingkat bawah harus ditingkatkan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, kasus demam berdarah dengue (DBD) pada Januari 2019 sebanyak 421 kasus. Lima orang meninggal. Pada periode itu, kasus tertinggi ada di Ketapang, sebanyak 111 kasus dengan dua orang meninggal.
Sebulan kemudian, jumlah kasus sebanyak 326 kasus dengan empat meninggal. Ketapang lagi-lagi menjadi daerah paling rentan. Tercatat ada 112 kasus dengan dua orang meninggal dari Ketapang.
Tren ini berlanjut pada Januari 2020. Dari 290 kejadian, 103 kasus terjadi di Ketapang. Pada Februari 2020, dari total 115 kejadian di Kalbar, 59 kasus dengan seorang meninggal berasal dari Ketapang.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson, Selasa (10/3/2020), menuturkan, masyarakat harus terus diberdayakan agar mau membereskan rumah dan melaksanakan kegiatan mengubur barang bekas, menguras bak mandi, dan menutup tempat penampungan air. Yang terpenting dari gerakan pemberantasan sarang nyamuk, ujarnya, semua elemen masyarakat harus terlibat.
”Kalbar rawan DBD saat musim hujan. Kasusnya meningkat pada Oktober, November, dan Desember. Terkadang juga masa peralihan musim hujan ke kemarau. Angka kematian di Kalbar di bawah 1 persen,” papar Harisson.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit di Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang Basaria menuturkan, penyebab Ketapang tertinggi kasus DBD karena kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan terutama di perkotaan masih kurang. DBD masih dianggap masyarakat sebagai penyakit biasa.
Kasus DBD yang banyak merebak biasanya di Kecamatan Delta Pawan dan Kecamatan Benua Kayong. Kemudian sebagian di Kecamatan Muara Pawan hingga Kecamatan Matan Hilir Selatan.
Upaya yang telah dilakukan, kata Basaria, adalah memberikan penyuluhan di puskesmas, pertemuan RT ataupun tempat publik lainnya. Selain itu, sudah ada gerakan satu rumah tangga ada kader jumantik.