Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah memberi bantuan kepada 1.373 warga yang mengungsi di Timika Papua. Bantuan yang diberikan berupa makan, dan tempat tinggal.
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memerintahkan pemerintah daerah menjamin kebutuhan pokok pengungsi dari Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Hingga kemarin, 1.373 warga mengungsi ke Timika karena gangguan keamanan dari kelompok kriminal separatis bersenjata di sekitar tambang PT Freeport Indonesia. ”Kami minta kepada pemerintah daerah, mereka yang mengungsi di Timika diberi bantuan, makan, dan tempat tinggal,” ujar Tito.
Sebelumnya diberitakan, warga enam kampung di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, mengungsi ke Timika setelah kelompok kriminal separatis bersenjata merampas stok kebutuhan pokok mereka. Berdasarkan data Kepolisian Sektor Tembagapura, ribuan pengungsi berasal dari Kampung Opitawak, Banti, Jadera, Waa, Kombeli, dan Utik. Di Papua, kampung adalah desa dan distrik merupakan kecamatan.
Tito mengatakan, peran pemda adalah membangun dialog dengan tokoh gereja dan tokoh adat setempat untuk meredam kelompok itu. Dari dialog itu diharapkan muncul solusi dan titik temu. ”Kalau ada yang ingin disampaikan, sampaikan lewat pemerintah setempat dengan mekanisme yang ada. Jangan menggunakan kekerasan,” tutur Tito.
Gugur
Di Mimika, Papua, kelompok kriminal separatis bersenjata kembali menyerang aparat keamanan di pos pengamanan daerah rawan wilayah Komando Rayon Militer (Koramil) Jila, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (9/3/2020). Sersan Satu La Ongge gugur dalam insiden ini. Komandan Resor Militer 174/ATW Brigadir Jenderal Agus Abdurrauf saat dihubungi dari Jayapura, Senin siang, membenarkan adanya insiden
penyerangan di Jila. Kelompok kriminal separatis bersenjata menyerang pos TNI AD di wilayah Koramil Jila pukul 05.00 WIT. Kabupaten Mimika masuk wilayah hukum Komando Resor Militer 174/Anim Ti Waninggap, Merauke. ”Kelompok tersebut menembaki pos dalam waktu singkat. Setelah itu, mereka kabur ke hutan,” ujarnya.
Menurut rencana, jenazah Sertu La Ongge dibawa di kampung halamannya di Sulawesi Tenggara, Selasa (10/3). ”Saya menginstruksikan anggota di seluruh wilayah Mimika siaga menghadapi serangan kelompok kriminal separatis bersenjata,” ucapnya. Komandan Distrik Militer 1710/Mimika Letnan Kolonel (Inf) Pio Nainggolan mengatakan, almarhum mau shalat Subuh di pos sebelum terkena serpihan peluru di telinga kiri.
Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Wilayah Papua Frits Ramandey berpendapat, perlu pendekatan dari pemda serta tokoh masyarakat dan agama membujuk kelompok tersebut agar menempuh upaya dialog daripada aksi kontak senjata dengan pihak TNI dan Polri.