Gangguan Sistem Transmisi 150 kilovolt antara gardu induk (GI) Bukit Asam dan Gardu Induk Gunung Megang, membuat sistem kelistrikan di Sumsel sempat terganggu, termasuk operasional kereta api ringan/LRT Palembang.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS--Gangguan Sistem Transmisi 150 kilovolt antara gardu induk (GI) Bukit Asam dan Gardu Induk Gunung Megang, membuat sistem kelistrikan di Sumsel sempat terganggu. Kondisi ini membuat sarana transportasi massal kereta ringan atau LRT di Palembang terhenti.
Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Sumsel, Jambi, Bengkulu, Bakri, Rabu (11/3/2020) mengatakan gangguan terjadi pada tulang punggung (backbone) transmisi 150 kilovolt Gunung Megang-Bukit Asam pada pukul 13.56. Gangguan membuat sistem kelistrikan antara Lampung dan Sumsel menjadi terpisah.
Tim segera membenahi gangguan itu, sehingga sistem kelistrikan kembali pulih pada pukul 15.48 WIB. "Sejak saat itu, sistem kelistrikan di Sumsel normal kembali," katanya.
Pantauan lapangan, pada rentan waktu tersebut, aliran listrik di Palembang tidak stabil. Terkadang, lampu mati dan hidup kembali, kejadian itu terus berulang. Aliran listrik di lima daerah juga terputus yakni di Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir.
Bakri mengatakan terganggunya sistem kelistrikan ini juga berdampak pada terhentinya operasional kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Sumsel. Operasional LRT sempat terhenti selama 35 menit karena tidak stabilnya aliran listrik di jaringan LRT. Namun, setelah sistem diperbaiki, LRT kembali beroperasi. "Walau demikian pasokan listrik ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang tidak terganggu," katanya.
Operasional LRT sempat terhenti selama 35 menit karena tidak stabilnya aliran listrik di jaringan LRT.
Manager Hunas PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Palembang, Aida Suryanti membenarkan terhentinya operasi LRT Palembang selama 35 menit. Menurutnya, kejadian tersebut imbas dari pemadaman listrik akibat hilangnya daya.
Terhentinya kereta berdampak di tiga stasiun yakni di Stasiun Punti Kayu, Stasiun Dishub, dan Stasiun DJKA. Penumpang pun langsung dievakuasi ke stasiun terdekat dengan dipimpin oleh petugas. Proses evakuasi dilakukan sesuai prosedur standar operasi yang sudah ditetapkan.
"Dalam proses evakuasi, kami mengutamakan keselamatan penumpang," ungkap Aida. Operasional LRT kembali beroperasi pada 14.32 WIB.