Kasus demam berdarah di Lampung meningkat dalam satu bulan terakhir, Pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Kasus demam berdarah dengue di Lampung melonjak dalam sebulan terakhir. Terjadi peningkatan pasien ratusan orang dengan korban meninggal lima orang.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) pada Februari 2020 meningkat dibanding bulan sebelumnya. Pada Januari 2020, jumlah penderita DBD tercatat 1.066 orang dan 5 orang meninggal. Adapun sepanjang Februari 2020, jumlah penderita DBD tercatat sebanyak 1.406 orang dengan korban meninggal sebanyak 5 orang.
”Kasus DBD memang meningkat karena masih musim hujan. Saat ini, kami terus meningkatkan kewaspadaan,” kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Media Lisna di Bandar Lampung, Rabu (11/3/2020).
Selama dua bulan terakhir, kasus kematian terbanyak terjadi di Kabupaten Lampung Tengah dengan korban sebanyak lima orang. Tiga pasien DBD meninggal pada Januari, sementara dua pasien lainnya meninggal pada Februari 2020.
Adapun kasus DBD terbanyak berada di Kabupaten Lampung Selatan. Pada Januari, jumlah kasus DBD di kabupaten itu tercatat 134 kasus. Pada Februari 2020, kasus DBD melonjak tajam hingga 408 kasus.
Kendati terjadi lonjakan kasus DBD, belum ada penetapan kejadian luar biasa (KLB) di wilayah terdampak DBD. Pihaknya masih terus memantau dan menganalisis perkembangan penyakit itu di 15 kabupaten atau kota di Lampung setiap hari.
Kader juru pemantau jentik di desa/kelurahan diminta berkeliling ke rumah warga.
Pihaknya telah meminta agar dinas terkait di semua kabupaten/kota untuk mewaspadai kasus DBD. Kader juru pemantau jentik di desa/kelurahan diminta berkeliling ke rumah warga. Selain memastikan agar tidak ada jentik nyamuk, kader jumantik juga membagikan serbuk abate.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana menuturkan, diperlukan peran warga untuk mengantisipasi bertambahnya kasus DBD. Caranya, masyarakat diminta mengaplikasikan 3M+, yakni menguras dan menutup rapat semua penampungan air, mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air, serta menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan losion anti nyamuk.
Dia menambahkan, pihaknya juga melakukan sosialisasi pencegahan DBD pada rumah tangga melalui kader jumantik. Selain itu, petugas juga sudah mendatangi sekolah untuk menyosialisasikan pencegahan DBD pada pelajar. Tak hanya itu, kalangan swasta, khususnya pengembang perumahan di Bandar Lampung juga diminta tidak meninggalkan genangan air di kompleks perumahan yang sedang dibangun.
Teguh (34), salah satu warga Bandar Lampung menuturkan, keluarganya meningkatkan kewaspadaan dengan banyaknya kasus demam berdarah. Selain menggerakkan warga di lingkungannya untuk kerja bakti membersihkan selokan, dia juga meminta istri dan anak-anaknya untuk lebih rajin menggunakan lotion anti nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk.