Pengelola Tempat Wisata Yakinkan Warga Tetap Berkunjung
Pengelola wisata di Kota Batu, Jawa Timur, berusaha meyakinkan wisatawan tetap berkunjung. Salah satunya dengan sterilisasi kawasan wisata.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Pengelola wisata di Kota Batu, Jawa Timur, berupaya meyakinkan wisatawan untuk tetap berkunjung di tengah ancaman pandemi Covid-19. Salah satunya dengan sterilisasi obyek wisata dan tindakan preventif lain.
Usaha itu di antaranya dilakukan pengelola Jatim Park Group guna terus mempertahankan wisatawan keluarga datang setiap akhir pekan. Upaya dilakukan dengan menyemprotkan disinfektan, memberikan cairan antiseptik pencuci tangan (hand sanitizer), dan mengukur suhu tubuh pengunjung.
Pada Jumat (13/3/2020), penyemprotan disinfektan dilakukan di kawasan Jatim Park 3, Kota Batu. Penyemprotan dilakukan di beberapa titik, seperti lokasi tiket, tempat duduk pengunjung, dan tangga.
Penyemprotan disinfektan dilakukan di beberapa titik, seperti lokasi tiket, tempat duduk pengunjung, dan tangga.
”Ini adalah upaya meyakinkan serta memberi rasa aman dan nyaman kepada wisatawan bahwa kami sudah berupaya dengan serius untuk meminimalkan kemungkinan buruk,” kata Marketing dan Public Relations Manager Jatim Park Group Titik S Ariyanto, Jumat, di Kota Batu.
Titik mengatakan, kewaspadaan terhadap virus korona jenis baru sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. ”Sejak seminggu lalu, di tempat wisata kami sudah diberlakukan pengecekan suhu tubuh dan pemberian cairan pencuci tangan kepada pengunjung,” ujarnya.
Penyemprotan disinfektan juga ditingkatkan intensitasnya. Menurut Titik, sebenarnya di Jatim Park I, Jatim Park 2, dan Predator Fun Park, kesiagaan dengan melakukan penyemprotan disinfektan sudah dilakukan meski tidak rutin. Oleh karena Covid-19 telah menjadi pandemi dan menimbulkan ketakutan warga, frekuensi penyemprotan disinfektan yang sebelumnya dilakukan dua pekan sekali ditambah menjadi sepekan sekali.
Bahkan, tempat wisata yang bukan kebun binatang, yaitu Museum Angkut, juga disemprot disinfektan. ”Yang disemprot di semua wahana. Untuk museum angkut, awalnya tidak pernah dilakukan penyemprotan disinfektan. Kini, demi kewaspadaan dan kehati-hatian, Museum Angkut juga mulai disemprot disinfektan. Ini semua demi menjaga rasa aman dan nyaman pengunjung,” kata Titik.
Junaidi, team leader petugas penyemprotan disinfektan di Jatim Park 3, mengatakan, penyemprotan dilakukan setiap hari. ”Setidaknya minimal setiap hari kami menyemprot 1,5 liter disinfektan. Itu pun dilakukan setiap hari karena lokasinya luas dan orangnya banyak,” katanya.
Belakangan mulai muncul niat dari sejumlah warga untuk melakukan self-isolation atau mengisolasi diri sendiri dari ancaman Covid-19. Hal itu, menurut Titik, cukup mengkhawatirkan bagi pengelola wisata.
”Bisa jadi pengunjung keluarga akan berkurang. Ini yang saya agak khawatirkan. Sebab, kunjungan keluarga akan dengan mudah diatur ulang karena tidak melibatkan banyak orang,” kata Titik.
Saat ini rata-rata jumlah pengunjung harian di Jatim Park Group, menurut Titik, antara 3.000 dan 5.000 orang. Selain pengunjung keluarga, Jatim Park Group juga mengandalkan kunjungan rombongan sekolah atau institusi lain.
Hingga saat ini, Titik mengaku belum tahu penurunan angka wisatawan ke Jatim Park Group. Menurut dia, sejak awal pekan ini, di Jatim Park I, kunjungan rombongan masih sekitar 10 bus sehari.
”Hanya saja memang ada beberapa yang memundurkan jadwal meski tetap banyak yang melanjutkan jadwal wisata yang sudah diatur jauh-jauh hari. Bisa jadi, masih banyaknya wisatawan ke tempat kami karena wisata sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari dan mereka enggan menjadwal ulang,” kata Titik.