Upaya deteksi dini di bandara, pelabuhan, dan pintu-pintu masuk Bali lainnya semakin diintensifkan dan diperluas sejalan dengan upaya pengendalian penyebaran Covid-19.
Oleh
COKORDA YUDHISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Bali mulai menggerakkan Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19. Upaya deteksi dini di bandara, pelabuhan, dan pintu-pintu masuk Bali lainnya semakin diintensifkan dan diperluas sejalan dengan upaya pengendalian penyebaran penyakit akibat virus korona baru tersebut.
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Bali I Dewa Made Indra seusai rapat koordinasi Satgas Penanggulangan Covid-19, di Denpasar, Jumat (13/3/2020), mengatakan, selain mengintensifkan dan memperluas deteksi dini di pintu-pintu masuk Bali, terutama bandara dan pelabuhan, pihaknya tengah menyusun rencana operasi kelima unsur satgas. Unsur satgas itu adalah satgas kesehatan, satgas area dan transportasi publik, satgas area institusi pendidikan, satgas komunikasi publik, dan satgas pintu masuk Indonesia.
Satgas juga menyiapkan upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi penanganan penyakit di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, memastikan ketersediaan sarana pencegahan penularan penyakit di pasar, dan meningkatkan kampanye serta edukasi dan sosialisasi pola hidup sehat kepada masyarakat.
Secara terpisah, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, pembentukan dan kegiatan Satgas Penanggulangan Covid-19 di Bali mengikuti protokol dari pemerintah pusat. ”Satgas menyiapkan program jangka pendek pencegahan dan penanggulangan penyakit Covid-19,” kata Koster. Ia menilai, penanganan penyakit Covid-19 di Bali sudah memadai dan kapasitas rumah sakit rujukan di Bali juga masih mencukupi.
Pembentukan dan kegiatan Satgas Penanggulangan Covid-19 di Bali mengikuti protokol dari pemerintah pusat.
Indra menambahkan, sejumlah kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 akan dilaksanakan, antara lain disinfeksi secara massal di Bali mulai Minggu (15/3/2020) pagi. Pemerintah juga menyarankan pembatasan kegiatan yang melibatkan orang banyak. ”Jikalau kegiatan itu harus dilakukan, harus mengikuti protokol kesehatan,” ujarnya.
Dukungan instansi
Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama menyatakan, DPRD Bali mendukung langkah pemerintah dalam menangani dan menanggulangi penyakit Covid-19, khususnya di Bali. Pihaknya mendukung dan akan menyetujui apabila Pemprov Bali mengusulkan pengalokasian anggaran untuk mencegah dan menangani penyakit Covid-19.
”Situasi sekarang memerlukan kesiapsiagaan, tetapi tidak boleh panik,” kata Adi. ”Pemerintah memang memiliki alokasi anggaran cadangan untuk situasi darurat dan (anggaran) ini bisa dimanfaatkan asalkan prosedurnya benar dan langkahnya jelas,” lanjut Adi.
Penerapan prosedur sanitasi dengan menyediakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dan deteksi dini kesehatan dengan memeriksa suhu tubuh telah diberlakukan di Kantor DPRD Bali. Sebelum masuk ke gedung DPRD Bali, semua anggota DPRD Bali dan pengunjung terlebih dahulu diperiksa suhu tubuhnya.
Wakil Kepala Polda Bali Brigjen (Pol) I Wayan Sunarta memastikan Polda Bali mendukung upaya dan langkah pemerintah melalui Satgas Penanggulangan Covid-19 di Provinsi Bali. Ia menerangkan, Kepala Polda Bali sudah memberikan pengarahan agar Polda Bali turut memantau perkembangan situasi wilayah, termasuk permasalahan penyakit Covid-19.
Sunarta juga mengatakan, Polda Bali dan jajaran sudah memantau dan memeriksa ketersediaan masker dan cairan antiseptik yang langka dan mahal menyusul merebaknya penyakit Covid-19. ”Dari hasil pengecekan di lapangan, memang ada keterbatasan stok, tetapi belum ditemukan indikasi penimbunan,” ucapnya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya, sebanyak lima dari 21 orang yang dipantau tim surveilans Dinas Kesehatan Bali lantaran pernah kontak dengan pasien yang meninggal (Kasus 25) sudah diketahui hasil uji laboratoriumnya, yakni negatif Covid-19.
Adapun jumlah pasien dalam pengawasan penyakit Covid-19 di Bali hingga Jumat (13/3/2020) siang sebanyak 15 orang. Secara kumulatif, sebanyak 46 pasien dari 62 kasus di Bali sudah diperoleh hasilnya, yakni negatif Covid-19.